Tasmalinda
Kamis, 09 Oktober 2025 | 12:08 WIB
Ilustrasi pelaku pencuri motor. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Warga Martapura menghadang pencuri motor yang beraksi di Gang Porka, Pasar Martapura.

  • Dua warga terluka akibat sabetan pisau pelaku saat mencoba menggagalkan pencurian.

  • Pelaku berhasil diamankan polisi bersama barang bukti berupa pisau dan motor curian.

SuaraSumsel.id - Malam yang semula tenang di Kelurahan Pasar Martapura, Kabupaten OKU Timur, mendadak berubah mencekam. Seorang pemuda bernama Taufik Hidayat (22) tak pernah menyangka keberaniannya mempertahankan sepeda motor akan berujung darah dan luka tusuk di wajahnya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, Taufik mendengar suara motor di depan rumahnya di Gang Porka. Saat ia keluar, pandangannya langsung tertuju pada seseorang yang berusaha mendorong motor miliknya. Tanpa pikir panjang, Taufik spontan berlari menghadang sang pelaku.

Namun keberanian itu dibalas brutal. Pelaku, yang belakangan diketahui bernama Edwin Paradanto (26), mengayunkan pisau tajam dan mengenai hidung Taufik. “Saya cuma mau ambil motor, tapi tiba-tiba dia ngelawan,” ujar Edwin dengan nada terbata saat diamankan petugas.

Tak ingin tinggal diam, Ahyar (22), warga lain yang kebetulan melintas, ikut membantu Taufik. Namun naas, ia justru menjadi korban kedua, ditikam di bagian perut hingga berdarah.

Warga Bergerak Cepat, Massa Nyaris Bertindak Main Hakim Sendiri

Suara teriakan dan keributan membuat warga sekitar berhamburan keluar. Dalam hitungan menit, gang sempit itu dipenuhi massa yang marah. Beberapa warga sempat mengepung Edwin dan nyaris menghakiminya, sebelum petugas Polsek Martapura dan TNI Koramil datang menenangkan situasi.

Polisi kemudian mengamankan Edwin dan membawa kedua korban ke RSUD Martapura. Dari tangan pelaku, disita barang bukti berupa pisau kecil, kunci pas segitiga, besi gepeng, serta sepeda motor Yamaha Vega R milik korban.

“Pelaku kini dalam proses penyidikan. Kedua korban sudah mendapatkan perawatan medis,” ujar AKP H Edi Arianto, Kasi Humas Polres OKU Timur melansir sumselupdate.com-jaringan suara.com.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa keberanian warga dalam menghadapi kejahatan patut diapresiasi namun juga berisiko tinggi. Taufik dan Ahyar adalah simbol warga biasa yang berani melindungi apa yang menjadi haknya, meski nyawa taruhannya.

Baca Juga: Infrastruktur Kian Tumbuh, Beton Readymix Jadi Penopang Utama Pembangunan di Sumsel

Bagi warga Martapura dan sekitarnya, insiden ini menjadi alarm bersama. Bahwa keamanan lingkungan bukan hanya tugas aparat, tapi juga kepedulian setiap orang di dalamnya.

Load More