-
PT Awan Crackers Food Indonesia, UMKM binaan BI Sumsel, melepas ekspor perdana 17,16 ton kemplang ikan dan 1 ton gula merah ke Taiwan senilai Rp589,92 juta dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Ekspor ini menjadi simbol bahwa produk olahan lokal Sumsel bisa menembus pasar global.
-
Wakil Gubernur Sumsel H. Cik Ujang menegaskan ekspor kemplang dan gula merah sebagai tonggak penting di tengah dominasi ekspor batu bara dan karet. BI melalui program WUBI turut mendampingi UMKM agar mampu naik kelas, dari subsisten hingga go export.
-
Kementerian Perdagangan dan Pelindo Palembang memberi dukungan penuh, mulai dari sertifikasi global hingga infrastruktur pelabuhan. Sinergi lintas pihak diharapkan memperkuat ekosistem ekspor daerah, menjadikan UMKM bukan hanya penggerak ekonomi lokal, tetapi juga kontributor pertumbuhan nasional.
SuaraSumsel.id - Di tengah dominasi ekspor Sumatera Selatan yang selama ini bertumpu pada batu bara dan karet, Kamis (24/9/2025) sore di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, lahir babak baru. Sebuah UMKM lokal, PT Awan Crackers Food Indonesia, melepas ekspor 17,16 ton kemplang ikan dan 1 ton gula merah ke Taiwan dengan nilai Rp589,92 juta.
Bagi sebagian orang, kerupuk kemplang hanya camilan khas Sumsel. Namun bagi Kurniawan, pemilik usaha ini, pelepasan ekspor bernilai Rp589,92 juta ke Taiwan menjadi bukti nyata bahwa produk lokal juga bisa menembus pasar global.
“Kami berharap ini jadi langkah awal, dari lokal menuju global, sesuai tagline kami,” katanya penuh harap.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H Cik Ujang, menyebut ekspor ini sebagai tonggak penting. Tahun 2024, nilai ekspor Sumsel mencapai US$6,72 miliar ke 94 negara, sebagian besar berupa bahan baku mentah: batu bara, karet, bubur kayu, pupuk, dan kelapa bulat.
“Ekspor kerupuk ikan dan gula merah adalah bukti bahwa produk olahan lokal memiliki daya saing. Kita ingin semakin banyak komoditas bernilai tambah ikut mengisi daftar ekspor Sumsel,” ujarnya.
BI: UMKM adalah Sumber Pertumbuhan Baru
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Bambang Pramono, menegaskan pentingnya mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru di luar sumber daya alam. UMKM, menurutnya, adalah kunci.
“PT Awan Crackers adalah contoh UMKM potensial yang mampu mendorong hilirisasi produk perikanan. Ini bukan hanya soal ekspor, tetapi juga soal membangun ekosistem ekonomi daerah yang lebih berkelanjutan,” kata Bambang.
BI mendampingi UMKM dengan program end-to-end, mulai dari tahap subsisten, potensial, go digital, hingga go export. “Kami ingin UMKM tidak berhenti di pasar lokal, tapi punya orientasi ekspor yang jelas,” tambahnya.
Baca Juga: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,42 Persen, QRIS Jadi Game Changer UMKM
Apresiasi juga datang dari Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid. Ia menyebut kinerja ekspor makanan dan minuman Indonesia tumbuh rata-rata 6 persen per tahun.
“Kerupuk ikan dari Palembang adalah contoh nyata bahwa makanan khas daerah bisa menembus pasar global. Kementerian siap mendukung melalui business matching dan sertifikasi standar global, seperti HACCP dan GMP, agar produk UMKM makin berdaya saing,” kata Miftah.
Dipilihnya Pelabuhan Boom Baru bukan tanpa alasan. Dengan kapasitas hingga 212 ribu TEUs per tahun, pelabuhan ini masih memiliki ruang besar untuk ekspor non-migas.
“Infrastruktur di sini sudah dilengkapi gudang penyimpanan, lapangan stuffing dan stripping, serta peralatan bongkar muat yang terintegrasi digital. Jadi sangat siap mendukung ekspor produk UMKM,” jelas pihak Pelindo Regional 2 Palembang.
Keberhasilan PT Awan Crackers Food Indonesia ini tak lahir tiba-tiba. Kurniawan adalah salah satu peserta Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) 2025, program pembinaan UMKM yang melatih pelaku usaha agar berdaya saing dan mandiri.
“Sinergi lintas pihak—BI, pemerintah daerah, kementerian, pelabuhan, perbankan—adalah kunci. Kita ingin ekosistem ekspor yang inklusif, efisien, dan kompetitif. UMKM tidak hanya penggerak ekonomi lokal, tapi juga kontributor pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Bambang menutup acara pelepasan ekspor.
Berita Terkait
-
Ekspor Sumsel ke AS Capai Rp 1,5 Triliun, Tapi Kebijakan Baru Trump Bikin Waswas?
-
Kerupuk Kemplang Menyapa Dunia: Live Shopping, Irama Baru UMKM Menaklukkan Era Digital
-
Kabar Baik bagi UMKM Palembang: Pinjaman Rp 5 Juta Bebas Bunga, Ini Syaratnya
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Kilang Pertamina Plaju Sumbang Devisa Negara Rp 6,8 Triliun
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
Terkini
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
7 Klinik Kecantikan di Palembang untuk Perawatan Wajah Jelang 2026
-
Klasemen Liga 2 Grup 1 Terbaru: Sumsel United Menang atas Bekasi City, Sriwijaya FC di Dasar
-
Harga Sembako di Palembang Disebut Stabil Jelang Tahun Baru, Begini Kondisinya
-
Komitmen BRI Dorong Ekonomi Kerakyatan Berbuah Penghargaan Nasional