SuaraSumsel.id - Riak Sungai Musi akan berubah menjadi arena kemeriahan pada 15–17 Agustus 2025.
Pemerintah Kota Palembang menghadirkan Festival Perahu Bidar Tradisional 2025 di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), menampilkan perpaduan lomba perahu, seni budaya, musik, kuliner, dan pameran ekonomi kreatif.
Tak sekadar lomba, festival ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat sungai sekaligus ajang promosi wisata budaya Palembang yang telah diakui sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI.
Hari Pertama: Budaya dan Sejarah di Atas Panggung
Pembukaan resmi pada Jumat (15/8) akan dihadiri Wali Kota Palembang Ratu Dewa dan para tamu kehormatan.
Acara dimulai dengan tari sambut Kearifan Lokal Kota Sungai, fashion show bernuansa budaya perairan, hingga menyanyikan lagu “Bidar Melaju” yang diciptakan khusus untuk festival ini.
Pengunjung juga dapat menikmati pameran perahu tradisional dan kuliner agustusan, menonton film dokumenter sejarah bidar, dan mengikuti forum group discussion yang membahas pelestarian perahu tradisional.
Malam harinya, panggung akan dihidupkan oleh pertunjukan teater rakyat Dulmuluk dan penampilan bakat lokal.
Hari Kedua: Kreativitas dan Hiburan
Baca Juga: Dendam Karena Omongan, Pedagang Siomay Sewa Pikap Curi Gerobak Saingannya di Palembang
Sabtu (16/8) festival akan berlanjut dengan lomba mewarnai, lomba rebana, dan penampilan musik dari berbagai grup lokal.
Film dokumenter bidar akan kembali diputar untuk memberi edukasi sejarah kepada pengunjung.
Bagi pencinta kuliner, area pameran menjadi surga makanan khas Palembang dan jajanan kreatif UMKM.
Suasana semakin meriah saat malam hari dengan alunan musik dari talent performance lokal, menciptakan suasana hangat di tepian Sungai Musi.
Hari Ketiga: Puncak Lomba dan Parade Perahu
Minggu (17/8) menjadi puncak kemeriahan.
Sejak pagi, lomba bidar babak penyisihan dan parade perahu motor hias akan menghidupkan Sungai Musi.
Sore harinya, Wali Kota Palembang dan Gubernur Sumsel akan melepas babak final lomba bidar, disaksikan ribuan penonton yang memadati tepian sungai.
Festival tahun ini juga menghadirkan penampilan Andika Mahesa dan Kopral Jono, menutup perayaan dengan musik yang membakar semangat.
Hadir pula berbagai band lokal seperti Bank Sumsel Babel Band, Ade Risky, dan The Asterix Band.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan selain menjadi hiburan rakyat, Festival Perahu Bidar Tradisional juga mendorong ekonomi kreatif lokal.
Puluhan pelaku UMKM, mulai dari penjual makanan, perajin suvenir, hingga pengusaha kreatif, memanfaatkan momentum ini untuk memasarkan produknya.
“Festival ini bukan hanya soal lomba, tapi juga menjaga tradisi Sungai Musi tetap hidup dan menguntungkan warga,” katanya.
Menghidupkan Sungai sebagai Identitas Kota
Lomba perahu bidar sendiri telah menjadi warisan budaya Palembang selama ratusan tahun.
Dulu, bidar digunakan sebagai alat transportasi dan perlombaan rakyat saat perayaan besar.
Kini, lewat festival ini, generasi muda dapat mengenal kembali warisan tersebut dalam kemasan modern yang memadukan hiburan dan edukasi.
Bagi wisatawan, festival ini menjadi kesempatan langka untuk merasakan atmosfer Sungai Musi yang penuh sejarah, menikmati kuliner khas, dan melihat langsung kecakapan para pendayung bidar yang terkenal tangguh.
Festival Perahu Bidar Tradisional 2025 bukan hanya pesta rakyat, tapi juga ajang pelestarian budaya dan penggerak ekonomi.
Tiga hari penuh warna ini siap memikat mata, telinga, dan hati siapa pun yang datang ke tepian Sungai Musi.
Tag
Berita Terkait
-
Dendam Karena Omongan, Pedagang Siomay Sewa Pikap Curi Gerobak Saingannya di Palembang
-
Kenalkan Si Biduk! Maskot Festival Perahu Bidar Palembang yang Siap Ramaikan Sungai Musi
-
Si Biduk, Inilah Filosofi Unik Logo dan Maskot Festival Perahu Bidar Palembang 2025
-
Okupansi Anjlok! Hotel dan Restoran di Palembang Desak Pemangkasan Pajak hingga 50 Persen
-
Rumah Aspirasi Rakyat Palembang Layani Ratusan Warga Per Hari? Begini Prosesnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
AI Itu Jin Ajaib, 'Prompt' Adalah Mantranya: Panduan 'Berbicara' dengan AI Gambar
-
PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih
-
Geger Sebut 'Firaun', Ternyata Ini Maksud Asli Menkeu Purbaya: Bukan Raja Mesir!
-
Punya 'Tangan Panas'? 7 Tanaman Hias Ini Mustahil Gagal Ditanam, Dijamin!
-
Marshanda Pilih 'Miskin tapi Cakep', Nia Ramadhani Pilih 'Kaya tapi Jelek', Kamu Tim Mana?