Ilustrasi skincare yang cocok pria. Ist
- Gunakan micellar water atau pembersih ekstra di malam hari.
- Masker wajah seminggu sekali bisa membantu mengangkat kotoran mendalam.
- Jangan lupakan area leher dan belakang telinga saat merawat wajah.
Perawatan yang Sebaiknya Dihindari oleh Pria dengan Kulit Sensitif
- Produk dengan pewangi, essential oil, atau warna buatan: Kandungan ini kerap menimbulkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif. Fungsinya lebih untuk estetika atau aroma, bukan manfaat langsung bagi kulit. Jika kulit terasa perih atau muncul ruam setelah memakai produk tertentu, bisa jadi ini penyebabnya.
- Sabun batang yang bersifat basa tinggi: Sabun jenis ini sering membuat kulit terasa kesat karena mengikis minyak alami dan merusak pH kulit. Pada kulit sensitif, ini memperparah kekeringan dan memicu iritasi.
- Scrub kasar seperti biji aprikot: Butiran besar dan tajam dalam scrub ini dapat menyebabkan luka mikroskopis di kulit, memicu peradangan dan kemerahan, terutama jika digunakan berlebihan.
- Masker peel-off atau clay mask terlalu sering: Masker peel-off bisa menarik paksa lapisan kulit halus dan menyebabkan iritasi. Clay mask yang dipakai terlalu sering menyerap minyak berlebihan dan membuat kulit kering atau sensitif.
- Microneedling atau perawatan agresif tanpa pengawasan ahli: Prosedur ini perlu pengawasan profesional. Jika dilakukan sembarangan, bisa menyebabkan luka, infeksi, atau memperparah kondisi kulit sensitif.
Skincare dan Maskulinitas: Menghapus Stigma
Masih ada anggapan bahwa pria yang memakai skincare dianggap “kurang macho”.
Padahal, merawat kulit adalah bagian dari kesehatan dan perawatan diri. Banyak tokoh publik pria yang terbuka soal rutinitas skincare mereka. Merawat diri adalah bentuk tanggung jawab, bukan kelemahan.
Skincare untuk pria bukanlah tren sesaat, tapi kebutuhan nyata.
Dengan kulit yang cenderung lebih tebal, berminyak, dan sering teriritasi akibat bercukur, pria butuh pendekatan skincare yang sesuai.
Rutinitas sederhana seperti cuci muka, pelembap, sunscreen, dan perawatan setelah cukur bisa menjadi awal yang baik.
Tidak perlu rumit, tidak perlu mahal. Yang dibutuhkan hanyalah kesadaran bahwa kulit sehat adalah bagian dari hidup sehat.
Berita Terkait
-
Stop! 5 Kebiasaan Skincare Ini Bikin Kulit Sensitifmu Makin Parah
-
7 Skincare Bayi Baru Lahir yang Aman dan Teruji, Wajib Tahu Bunda!
-
Serum atau Krim Wajah? Ini Cara Pakai yang Tepat untuk Usia 40+ agar Kulit Tetap Awet Muda
-
Jelang Masa Menopause? Ini 5 Tips Skincare Ampuh untuk Kulit Tetap Glowing
-
Sudah 30 Tahun ke Atas? Hentikan 5 Kesalahan Skincare Ini agar Kulit Tetap Awet Muda
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kasih Sayang yang Berujung Luka: IRT Dipukul Suami Karena Beri Makan Kucing Kelaparan
-
Tragedi Briptu Farras: Saat Operasi Narkoba Berujung Nyawa, Tiga Perwira Disanksi
-
Ada 'Orang Asing' di Fotomu? Hapus Cuma 5 Detik Pakai Fitur AI Ajaib Ini
-
Dewan Kopi Sumsel: Filosofi Tunggu Tubang Jadi Inspirasi Pelestarian Kopi Semendo
-
Transaksi Rp1.145 Triliun Tercatat, AgenBRILink Jadi Motor Inklusi Keuangan BRI