SuaraSumsel.id - Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, resmi menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasi bertajuk “Model Implementasi Kebijakan Pembangunan Inklusif Berbasis Infrastruktur di Sumatera Selatan” dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Sriwijaya, Senin (30/6/2025).
Ini penegasan terhadap gagasannya soal pembangunan yang berpihak, terukur, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas.
Disertasi ini bukan hanya memotret praktik pembangunan selama ia menjabat sebagai gubernur, tapi juga mengusulkan model teoritis baru yang disebut Model DERU, akronim dari Dialogis, Empatik, dan Responsif.
Model ini menggabungkan pendekatan ilmiah dan empirik untuk menjawab kebutuhan mendesak akan implementasi kebijakan inklusif di wilayah seperti Sumsel yang heterogen secara sosial dan geografis.
Dengan pendekatan ini, Herman Deru menantang teori implementasi kebijakan yang sebelumnya kaku dan teknokratis.
Ia memposisikan kebijakan bukan semata produk birokrasi, tetapi sebagai hasil dialog sosial yang dinamis dan kontekstual. Di sinilah letak keunikan dan keberanian akademiknya.
“Ilmu itu harus hadir di tengah masyarakat, dan sebaliknya, pengalaman dari lapangan harus punya jalan masuk ke dunia akademik,” ujar Deru dalam pidatonya.
Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan soal gelar, tapi cara untuk memahami dan memperbaiki realitas sosial.
Politik, Intelektualitas, dan Kaderisasi Kepemimpinan
Baca Juga: SEF 2025: Sumsel Produksi Padi Ke 5 Nasional, Tapi Indeks Ketahanan Pangan Terpuruk?
Kehadiran keluarga, Wakil Gubernur Cik Ujang, dan para kepala OPD di sidang terbuka ini menunjukkan bahwa capaian tersebut tak hanya personal, tetapi juga simbolik.
Herman Deru memperlihatkan bahwa pemimpin daerah tak hanya bisa menjadi pelaksana kebijakan, tetapi juga penggagas kebijakan berbasis ilmu pengetahuan.
Model DERU sekaligus menjadi warisan intelektual yang bisa digunakan oleh para pemimpin daerah ke depan. Di tengah tantangan global dan ketimpangan pembangunan di tingkat lokal, pendekatan yang dialogis dan responsif menjadi sangat relevan.
Bagi Sumatera Selatan, disertasi ini tak hanya menambah daftar panjang pencapaian gubernurnya, tetapi bisa menjadi cetak biru untuk pembangunan inklusif yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan?
Tag
Berita Terkait
-
Sumsel Diminta Stop Sumur Minyak Rakyat, Surat ESDM Jadi 'Rem' Warga Cari Nafkah?
-
Catat! Ini Jadwal & Cara Daftar UTBK SM UNSRI 2025, Cek Biaya Hingga Syarat Lengkapnya
-
Sama-Sama Libatkan Militer, Efektifkah Sekolah Militer Ratu Dewa dan Retret Herman Deru?
-
Satgas Khusus CSR di Sumsel Dibentuk! Biar Bantuan Perusahaan Tambang Nggak Cuma Janji
-
Curhat ke Dedi Mulyadi Bikin Viral, Sumsel Bakal Gelar Retret Khusus Anak 14 Hari di Gandus
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Abadikan Anabulmu! Kumpulan 10 Prompt AI untuk Bikin Miniatur Kucing Jadi Koleksi Premium
-
Inflasi Palembang September 2025, Cabai dan Daging Jadi Biang Kenaikan Harga
-
Asap Karhutla Menyelimuti Sumsel, Luas Lahan Terbakar Capai 2.935 Hektare
-
Cuaca Buruk, Pesawat Super Air Jet Terpaksa Mendarat Darurat di Palembang
-
Palembang Uji Coba Jalan Satu Arah di Jalan AKBP Cek Agus Mulai 2 Oktober, Warga Siap-siap!