SuaraSumsel.id - Kaos band, streetwear hype, dan brand fashion luar kini makin marak di jalanan Indonesia, terutama di Palembang.
Tapi di balik banyaknya logo terkenal yang berseliweran, ada dua istilah yang sering bikin bingung: bootleg dan KW.
Meski sama-sama bukan rilisan resmi dari brand, keduanya sangat berbeda dalam niat, kualitas, dan nilai di mata komunitas fashion.
Untuk kamu yang ingin tampil gaya tanpa salah kaprah, berikut perbedaan antara kaos bootleg dan KW yang wajib kamu pahami:
Baca Juga: Terbaru 2025! 34 SPKLU di Sumsel Siap Dukung Perjalanan Mobil Listrik Tanpa Cemas
1. Tujuan Pembuatan: Bootleg untuk Ekspresi, KW untuk Imitasi
Bootleg biasanya dibuat sebagai bentuk ekspresi seni, kritik budaya, atau penghormatan terhadap suatu brand atau ikon.
KW dibuat dengan niat meniru semirip mungkin demi menipu pasar atau menawarkan alternatif murah dari barang asli.
Singkatnya, kaos bootleg hadir sebagai bentuk ekspresi kreatif—desainnya unik, sering kali nyeleneh, dan menawarkan alternatif segar dari gaya mainstream.
Ia tak mengklaim sebagai produk asli, tapi justru berdiri sebagai karya seni tersendiri.
Baca Juga: Menteri Bahlil Teken Aturan Baru, 12 Ribu Sumur Minyak Rakyat di Sumsel Bakal Legal?
Sebaliknya, kaos KW hadir untuk meniru secara mentah, berusaha tampak seperti barang asli padahal palsu, dan kerap membingungkan konsumen yang tidak teliti.
Bootleg merayakan orisinalitas, sementara KW justru mengaburkan keaslian.
2. Desain: Bootleg Bikin Penasaran, KW Bikin Bingung
Kaos bootleg kerap punya desain absurd, aneh, atau justru lucu, seperti menggabungkan logo band metal dengan karakter kartun. Sedangkan KW biasanya menyalin desain asli bulat-bulat.
Contohnya begini: Kaos bootleg sering tampil nyentrik dan tak terduga, seperti desain “Metallica x Sailor Moon” yang memadukan band metal legendaris dengan karakter anime ikonik—unik, absurd, tapi justru jadi statement gaya.
Sementara itu, kaos KW hanya menjiplak desain resmi, misalnya kaos "Metallica" palsu yang dibuat semirip mungkin dengan rilisan konser asli—dari logo, font, hingga warna—dengan tujuan menipu pembeli agar mengira itu produk resmi. Satu menantang norma, yang satu meniru tanpa cerita.
Berita Terkait
-
Rahasia Fashion Cewek Aktif Musim Ini: 10 Bra Tanpa Tali yang Bikin Gaya Makin Kece
-
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Aksesoris Fashion Ini Sukses Tembus Pasar Internasional
-
Melalui Tanya Sabrina, Kamu Bisa Temukan Tempat Belanja Fashion Terlengkap
-
Indahnya Tenun Songket Palembang Tampil di New York Fashion Week 2023
-
Generasi Z Lebih Suka Fashion Muslimah Warna Mencolok Tanpa Banyak Detail di Tahun 2023
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
-
Gaji Cristiano Ronaldo Rp3,8 Triliun Bisa Buat Beli Apa Saja di Indonesia?
Terkini
-
Beli 2 Gratis 1! Rekomendasi Minuman Segar Paling Worth It di Alfamart Minggu Ini
-
Lepas Hijab dan Punya Pacar Baru: Ini 7 Fakta Terbaru Olla Ramlan yang Bikin Heboh
-
Cuma di Alfamart! Paket Data 300GB Bonus Minyak Goreng 12 Liter, Cek Pilihannya
-
Benarkah Vans Mulai Ditinggalkan? Ini 7 Model yang Masih Diburu di 2025
-
Anting Emas Jadi Simbol Ekspresi Diri, Ini 7 Tren Desain 2025 yang Wajib Kamu Tahu