Sementara itu, suasana di lingkungan kantor Dinas PUPR Palembang pasca-insiden tersebut terpantau masih kondusif, meski ada beberapa pegawai yang tampak membicarakan kejadian tersebut. Beberapa di antara mereka menyayangkan aksi kekerasan itu terjadi di lingkungan kerja pemerintahan.
“Masalah pekerjaan seharusnya diselesaikan secara profesional, bukan dengan kekerasan,” kata salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya.
Kasus pengeroyokan ini menambah daftar panjang persoalan internal di lingkungan pemerintahan yang berujung ke ranah hukum.
Banyak pihak berharap agar masalah seperti ini dapat diselesaikan dengan cara yang lebih elegan tanpa melibatkan aksi main hakim sendiri.
Baca Juga: Kolaborasi Kilang Pertamina dan BUMN Wujudkan Kampung Iklim Lestari Sei Selincah Palembang
DD berharap, laporannya dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. “Saya hanya ingin keadilan,” ujarnya singkat.
Komentar buruk dari netizen
Peristiwa pengeroyokan di lingkungan kantor Dinas PUPR Palembang ini pun memancing beragam komentar dari warganet.
Banyak yang mempertanyakan motif sebenarnya di balik aksi brutal tersebut. Salah satu netizen menyoroti pernyataan pejabat terkait yang sempat menyebut adanya masalah terkait unggahan di media sosial.
"Yang mano yg bener, kato sekdin nyo masalah cuitan di medsos. Ai mudike brti sekdin nyo," tulis seorang pengguna media sosial mempertanyakan kejelasan informasi yang beredar.
Baca Juga: Resmi Diluncurkan! Ini Manfaat Kartu Identitas Pedagang (KIP) untuk Pedagang Pasar Palembang
Tak sedikit pula netizen yang mengaitkan kejadian ini dengan persoalan pembagian tugas atau bahkan dugaan perebutan hak yang dinilai tak adil.
"Pembagian dak rato jdi rebot," tulis warganet lain menyinggung isu ketidakadilan di lingkungan kerja.
Bahkan ada juga yang mendesak agar oknum pegawai yang terlibat segera diberhentikan.
"Laporkan dan berentikan pppk yang banyak gaya," tegas salah satu komentar.
Sementara itu, sebagian netizen mengecam keras aksi pengeroyokan tersebut, menyebutnya sebagai contoh buruk pegawai negeri yang tidak menjaga profesionalisme.
"Berebut duet haram memalukan," sindir salah satu pengguna media sosial dengan emoji tawa.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Kilang Pertamina dan BUMN Wujudkan Kampung Iklim Lestari Sei Selincah Palembang
-
Resmi Diluncurkan! Ini Manfaat Kartu Identitas Pedagang (KIP) untuk Pedagang Pasar Palembang
-
Menyalakan Harapan dari Sampah: Menakar Energi Bersih Pembangkit Listrik di Palembang
-
Pendaftaran SPMB Palembang 2025 Tahap 2 Dibuka, Ini Cara Daftar dan Link Resminya
-
Puluhan Wilayah Palembang & Sekitarnya Alami Pemadaman Listrik, Ini Jadwal Lengkapnya
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
Terkini
-
Lanjutan Kasus TNI Tembak Mati 3 Polisi, Istri Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
-
Tips Merawat Mainan Lego Agar Awet dan Tahan Lama
-
3.000 Pelari Siap Jelajahi Heritage Palembang Lewat Ampera Tourism Run 2025
-
Frozen Food Fair Alfamart! Diskon Besar Nugget, Bakso, hingga Fish & Chips Favorit
-
Segar dan Hemat! Ini Promo Yogurt Fair Alfamart, Harga Mulai Rp 2.800