Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 12 Juni 2025 | 16:07 WIB
Jenis Obat yang Tidak Boleh Dicampur Saat Ngopi. [ChatGPT]

2. Obat Tekanan Darah (Antihipertensi)

Kopi dapat menghambat penyerapan obat tekanan darah, seperti amlodipine, sehingga obat menjadi kurang efektif.

Selain itu, kafein meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang berlawanan dengan tujuan obat tersebut.

3. Obat Asma

Obat asma seperti teofilin dapat menimbulkan efek samping serius jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena keduanya bersifat stimulan. Kombinasi ini dapat menyebabkan jantung berdebar, sesak napas, dan gelisah.

4. Obat Diabetes

Kafein dapat mengganggu pengelolaan gula darah sehingga mengurangi efektivitas obat diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi.

5. Obat Pilek atau Alergi (mengandung pseudoefedrin)

Karena pseudoefedrin adalah stimulan sistem saraf pusat, konsumsi bersamaan dengan kopi yang juga mengandung stimulan dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kegelisahan, sulit tidur, dan detak jantung tidak beraturan.

Selain itu, konsumsi kopi bersamaan dengan obat antikoagulan seperti aspirin, clopidogrel, ibuprofen, dan naproxen juga berisiko meningkatkan efek samping berbahaya seperti perdarahan dan syok.

Untuk menghindari interaksi berbahaya, disarankan memberi jarak waktu minimal 2 jam antara minum kopi dan konsumsi obat.

Jika muncul gejala seperti detak jantung tidak beraturan, sesak napas, atau muntah setelah minum obat dan kopi, segera konsultasikan ke dokter.

Jumlah kopi yang dikonsumsi dapat memengaruhi manfaat kesehatan yang didapat, dengan batas tertentu untuk mendapatkan manfaat optimal dan menghindari risiko.

- Manfaat Optimal Berdasarkan Jumlah Kopi: 2-4 cangkir per hari dianggap ideal dan wajar bagi kebanyakan orang, dengan batas hingga 400 mg kafein per hari. Jumlah ini dikaitkan dengan penurunan risiko kematian secara keseluruhan.

- Untuk Kesehatan Hati: Mengonsumsi satu cangkir kopi dapat mengurangi risiko gangguan hati sebesar 15 persen, sementara empat cangkir kopi dikaitkan dengan penurunan risiko hingga 71 persen.

Load More