SuaraSumsel.id - Pernikahan membantu wanita menyempurnakan separuh agamanya, menjaga kehormatan diri, dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW.
Selain itu, pernikahan menjadi sarana memperoleh keturunan yang shalih/shalihah serta menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Melalui pernikahan kebutuhan psikologis seperti rasa aman, kasih sayang, dan penghargaan dapat terpenuhi.
Proses pernikahan juga membantu wanita mencapai kematangan emosional, mengembangkan kemampuan interpersonal, serta meningkatkan kesehatan mental.
Pernikahan memberikan status sosial, memperluas jaringan sosial, membangun unit ekonomi, dan memungkinkan wanita berperan dalam pembangunan masyarakat serta melestarikan budaya dan nilai.
Selain itu, wanita yang menikah cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh lebih baik, risiko penyakit kardiovaskular lebih rendah, kesehatan reproduksi terjaga, usia harapan hidup lebih panjang, dan risiko depresi berkurang.
Pernikahan juga memberikan stabilitas ekonomi dan keamanan emosional, di mana pasangan saling mendukung menghadapi tantangan hidup sehingga tercipta kedamaian dan rasa nyaman.
Secara keseluruhan, pernikahan bagi wanita bukan hanya ikatan sosial atau formalitas, tetapi juga sarana spiritual, psikologis, sosial, dan kesehatan yang membawa kesejahteraan dan kedewasaan dalam hidup.
Berikut lima alasan utama cewek memilih menunda menikah daripada menikah muda:
- Ingin mengejar karier dan pendidikan
Banyak perempuan memilih fokus membangun karier atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebelum menikah.
Sebab, pernikahan dianggap bisa menyita waktu dan perhatian yang diperlukan untuk meraih ambisi pribadi.
Perempuan karier memilih menunda menikah agar bisa mencurahkan waktu dan energi penuh untuk mencapai target profesional dan membangun fondasi karier yang kuat tanpa terganggu oleh tanggung jawab rumah tangga.
Menunda pernikahan memberi kesempatan bagi perempuan untuk mencapai kestabilan finansial terlebih dahulu.
Sehingga mereka bisa lebih percaya diri dan mandiri dalam merencanakan masa depan tanpa bergantung pada pasangan.
- Belum menemukan pasangan yang tepat
Menikah bukan sekadar memenuhi ekspektasi sosial, tetapi juga tentang menemukan pasangan yang benar-benar cocok secara nilai dan tujuan hidup. Banyak perempuan memilih menunggu sampai benar-benar yakin dengan pasangannya.
Berita Terkait
-
Curhat Pedih Helwa Bachmid: Bongkar Pernikahan Rahasia dengan Habib Bahar
-
Souvenir Nikahan Boiyen Diungkap Tamu, Isinya Cuma Satu dan Cantik Banget
-
Selamat, Boiyen dan Rully Anggi Akbar Menikah Hari Ini
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik untuk Wanita: Desain Elegan, Fiturnya Bikin Berkendara Makin Nyaman
-
Hanum Mega Buat Perjanjian Pranikah Jelang Nikah, Trauma Masa Lalu?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan