SuaraSumsel.id - Sekolah seharusnya menjadi tempat belajar yang aman, bukan justru menumbuhkan trauma bagi para siswanya.
Kalimat itulah yang bergema di halaman SMKN 1 Lubuk Linggau pada sejak Jumat pagi (23/5), ketika puluhan siswa dan siswi menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan tindakan asusila yang dilakukan seorang oknum guru di sekolah tersebut.
Sambil membentangkan poster bertuliskan “Sekolah Bukan Tempat Predator”, “Lindungi Kami!”, dan “Kami Butuh Guru, Bukan Pemangsa!”, para pelajar menuntut kejelasan kasus yang selama ini terkesan didiamkan.
Aksi mereka ternyata tidak sia-sia. Hanya beberapa jam setelah demonstrasi berlangsung, pihak kepolisian akhirnya menetapkan guru berinisial S sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap belasan pelajar.
Modus Lama: Merayu, Memegang, Mengancam
Dari hasil penyelidikan sementara, S diduga melakukan aksi cabul di lingkungan sekolah dengan modus yang nyaris seragam.
Terduga kerap menggunakan dalih "bimbingan belajar tambahan", memanggil siswa ke ruang guru atau sudut-sudut sepi sekolah, lalu melakukan tindakan tak senonoh.
Beberapa korban bahkan mengaku diancam agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.
Aksi unjuk rasa pelajar ini menjadi puncak dari kekesalan yang telah lama terpendam.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Raih Dua Penghargaan Nasional: Perkuat Posisi sebagai Motor Penggerak Ekonomi
Menurut koordinator aksi, pihak sekolah awalnya sempat enggan menanggapi keluhan para siswa dan hanya sebagai gosip semata.
Dinas Pendidikan dan Perlindungan Anak Angkat Bicara
Dinas Pendidikan Sumatera Selatan menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan menegaskan tengah mengusut kasusnya lebih lanjut.
Informasi belakangan diketahui jika guru olah raga tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah pemeriksaan maraton.
Kepolisian Lubuklinggau menyampaikan jika penyidik mendapatkan bukti yang cukup dan keterangan dari sejumlah korban serta saksi.
Menurut keterangan polisi, korban yang telah melapor berjumlah 13 orang, terdiri dari siswa dan siswi dari berbagai jurusan. Namun tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa bertambah, mengingat sebagian korban masih dalam kondisi trauma dan belum berani buka suara.
Tag
Berita Terkait
-
Bank Sumsel Babel Raih Dua Penghargaan Nasional: Perkuat Posisi sebagai Motor Penggerak Ekonomi
-
Lintasan Tak Dijaga, Dua Remaja Tewas Usai Terobos Rel Babaranjang di OKU
-
Muba Dukung Legalisasi Sumur Rakyat, Tinggal Tunggu Restu Pemerintah Pusat
-
Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda
-
Harmoni Kopi, Padi dan Perempuan: Menyusuri Jejak Kehidupan Tunggu Tubang di Sumatera
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Buruan! 7 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Gubernur Herman Deru Dorong Generasi Muda Berani Berinovasi di Ajang Lomba SMK & Job Fair 2025
-
Herman Deru Buka Arah Legislasi 2026: Empat Raperda Prioritas Masuk Propemperda
-
Herman Deru: Kunci Ketahanan Pangan Sumsel pada Integrasi HuluHilir, Bukan Sekadar Produksi
-
Sumsel Siap Jadi Destinasi Health Tourism 2026, Peringatan HKN ke-61 Jadi Titik Balik