SuaraSumsel.id - Insiden menghebohkan kembali mengguncang dunia olahraga di Sumatera Selatan (Sumsel).
Dua peluru nyasar yang menghantam permukiman warga dan menyebabkan seorang korban mengalami luka tembak di bagian telapak kaki, akhirnya menemukan titik terang.
Penelusuran pihak kepolisian mengungkap bahwa peluru-peluru tersebut berasal dari lapangan tembak Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, yang selama ini menjadi pusat pelatihan dan perlombaan menembak tingkat regional maupun nasional.
Peristiwa ini tak hanya memicu kekhawatiran warga, tetapi juga berdampak serius terhadap keberlangsungan aktivitas olahraga menembak.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Palembang Naik Lagi: Antam Rp 21 Ribu per Gram
Pihak kepolisian langsung bertindak cepat dengan menghentikan sementara seluruh kegiatan latihan menembak jarak jauh yang menggunakan senjata laras panjang di venue tersebut.
Bahkan, rencana perlombaan menembak yang dijadwalkan dalam waktu dekat terancam ditunda sampai situasi benar-benar aman.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono menegaskan bahwa penghentian sementara ini merupakan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.
"Guna mempersingkat supaya peristiwa ini tidak terulang, kami melakukan koordinasi dengan pihak pengelola, agar kiranya kegiatan latihan dihentikan sementara. Dan dilakukan pemendingan, sampai kondisi lapangan maupun situasi dapat menjamin keamanan," ujar Kapolrestabes tegas.
Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap keselamatan warga sekitar, sekaligus sebagai upaya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan dan teknis penggunaan lapangan tembak JSC.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda
Setelah dilakukan koordinasi, pihak pengelola dan penyelenggara kegiatan akhirnya menyetujui penghentian sementara ini.
Ke depan, menurut Kapolrestabes, akan dilakukan perbaikan fasilitas dan sistem pengamanan di lapangan tembak.
"Alhamdulillah pihak pengelola maupun pihak penyelenggara bersedia mengikuti arahan dari kami. Ke depan akan dilakukan perbaikan fasilitas lapangan tembak. Ini merupakan langkah kita untuk melakukan pencegahan, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali," lanjutnya.
Sementara itu, dari pihak pengelola JSC, Gery, memberikan pernyataan singkat bahwa insiden peluru nyasar ini di luar pengawasan langsung mereka.
Menurutnya, venue lapangan tembak di JSC dikelola secara khusus oleh Perbakin Sumatera Selatan, bukan oleh PT JSC selaku pengelola kawasan Jakabaring secara keseluruhan.
“Kami tidak mengetahui peristiwa itu, karena Venue Shooting Range (lapangan tembak) dikelola langsung oleh Perbakin Sumsel,” ujar Gery singkat.
Hingga kini, investigasi terkait bagaimana peluru bisa keluar dari zona aman latihan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
Para penyidik tengah mendalami kemungkinan adanya kelalaian teknis, kesalahan prosedural, maupun kekurangan dalam sistem pengamanan di lapangan tembak Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Kejadian ini tidak hanya mengejutkan masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga menembak, khususnya di Sumatera Selatan.
Dalam olahraga yang melibatkan senjata api berdaya tinggi, standar keselamatan seharusnya menjadi prioritas mutlak yang tidak bisa dinegosiasikan.
Kecerobohan sekecil apa pun bisa berakibat fatal, seperti yang tercermin dalam insiden ini—di mana dua peluru melenceng dari jalurnya hingga mengenai area permukiman warga dan melukai salah satu penduduk di bagian telapak kaki.
Lebih dari sekadar insiden teknis, peristiwa peluru nyasar ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, baik pengelola venue, penyelenggara kegiatan, maupun asosiasi olahraga terkait, bahwa aspek keselamatan publik tidak boleh dikesampingkan demi kelangsungan agenda latihan atau pertandingan.
Evaluasi menyeluruh dan menyentuh ke akar permasalahan menjadi hal yang mutlak dilakukan: mulai dari tata letak lapangan tembak, kualitas pelindung zona aman, hingga standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap sesi latihan atau lomba.
Masyarakat, yang kini semakin waspada dan gelisah, tentu berharap tragedi serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
Sistem pengamanan yang lebih ketat, transparansi dalam penanganan kasus, serta komitmen bersama untuk mengutamakan keselamatan, menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar demi menjaga kepercayaan publik dan menjamin kenyamanan hidup di sekitar kawasan olahraga tersebut.
Berita Terkait
-
Harga Emas Hari Ini di Palembang Naik Lagi: Antam Rp 21 Ribu per Gram
-
Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda
-
Indosat Gandeng Tomoro Coffee, Buka Gerai dengan Konsep Ngopi Sambil Layanan Digital
-
Satu Sentuhan QRIS di Palembang: Gerbang Aman Menuju Dunia Transaksi Tanpa Batas
-
5.537 Calhaj dari Embarkasi Palembang Sudah Berangkat, 3 Jamaah Wafat di Tanah Suci
Tag
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
20 Tahun Sriwijaya Mania, Manajemen Sriwijaya FC Hadir dan Beri Hadiah
-
Sunco, Tropical, hingga Sovia Turun Harga! Ini Promo Minyak Goreng Indomaret
-
Hutan Terbakar, Negara Rugi Rp18 Triliun: Menteri LH Ultimatum Perusahaan Kantongi Konsesi
-
10 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini: Klaim Saldo Gratis Sebelum Kehabisan
-
Cek Sekarang! Kumpulan DANA Kaget Terbaru, Siap-Siap Dapat Saldo Gratis