SuaraSumsel.id - Suara sirine meraung-raung memecah sore yang lengang di Jalan Lintas Timur, Musi Pahit, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Ambulans Hiace dengan lampu strobo menyala melaju cepat, membawa harapan di dalamnya—seorang remaja 15 tahun yang menderita gagal ginjal tengah dilarikan ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, Jumat (16/5/2024) malam, harapan itu nyaris hancur saat ambulans bernomor polisi BG 9796 BZ milik RSUD Bayung Lencir justru menjadi korban kecelakaan parah setelah ditabrak truk tangki CPO dari arah berlawanan.
Sirine Aktif, Namun Nasib Tak Dapat Ditolak
Sopir ambulans, Ridho Alpharizi, menyadari waktu sangat berharga.
Ia berusaha mendahului kendaraan di depannya dengan sirine aktif, mengingat kondisi pasien yang tak bisa menunggu. Tapi detik-detik di jalan raya sering kali menjadi momen hidup dan mati.
Tanpa disangka, dari arah Palembang menuju Betung, melaju sebuah truk tangki pembawa Crude Palm Oil (CPO) dalam kecepatan tinggi.
Dalam hitungan detik, tabrakan keras pun tak terhindarkan. Benturan terjadi tepat di bagian sisi ambulans yang membawa total tujuh orang, termasuk pasien, dua anggota keluarga, perawat, bidan, sopir, dan seorang pendamping.
"Sudah pakai sirine, tapi tetap dihantam," ujar seorang saksi mata yang turut membantu proses evakuasi.
Baca Juga: Ambulans Bawa Pasien Gagal Ginjal Tertabrak Truk CPO, Pasien dan Nakes Jadi Korban
Kondisi Mencekam di Dalam Ambulans
Humas RSUD Bayung Lencir, M. Daniel Pharsy mengatakan jika kondisi di dalam ambulans usai kecelakaan sangat mengerikan. Para penumpang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya cukup serius.
Benturan keras antara ambulans dan truk tangki CPO tak hanya menyisakan kerusakan kendaraan, tapi juga luka mendalam pada para penumpangnya.
Ridho Alpharizi, sang sopir ambulans yang berjuang menembus waktu demi menyelamatkan pasien, justru harus menahan sakit akibat patah tulang paha kanan dan luka robek di lengan atas kiri.
Di kursi belakang, bidan Diana terbaring dengan nyeri hebat di kaki kirinya, sementara perawat Desi mengalami luka serius di wajah, hingga dagu bawah bibirnya pecah akibat benturan.
Yang paling memilukan, sang pasien MR (15 tahun), yang sedang dirujuk karena gagal ginjal, kini harus menghadapi patah bahu kiri.
Tag
Berita Terkait
-
Ambulans Bawa Pasien Gagal Ginjal Tertabrak Truk CPO, Pasien dan Nakes Jadi Korban
-
Pembangunan Gedung Baru Palembang Indah Mall Disoal: Tak Punya Dokumen Lingkungan?
-
Bank Sumsel Babel Gelar Developer Gathering: Teken Akad Kredit Massal
-
Gubernur Sumsel Akhirnya Setujui! 9 Sektor UMSP Sumsel Naik, Cek Daftar Lengkapnya
-
Harga Emas Perhiasan di Palembang Terjun Bebas, Segini Harganya Sekarang
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Ternyata Cuma 7 Langkah! Rahasia Ombre Lips Korea Sempurna untuk Pemula
-
Bukan Lagi di Jalan Raya, Anak Muda Sumsel Kini Punya Sirkuit untuk Adu Nyali Balap
-
Bibir Gelap atau Kering? Ini Trik Ombre Lips Korea Untukmu
-
Di Balik Riuh Festival Bidar Palembang: Tradisi yang Menyatukan dan Menghidupi
-
Mencekam di Gelora Sriwijaya Palembang! Tali Bendera Gagal Terikat, Merah Putih Nyaris Jatuh