Diduga Muatan Berlebih dan Cuaca Buruk
Kapal Tiga Putra diketahui mengangkut total 104 orang, yang terdiri dari 98 wisatawan, satu nakhoda, dan lima ABK.
Kapasitas kapal dan kelayakan operasionalnya kini sedang dalam proses penyelidikan.
Dugaan awal mengarah pada potensi kelebihan muatan serta kelalaian dalam memantau kondisi cuaca sebelum berlayar.
“Kami akan menyelidiki aspek perizinan, kapasitas kapal, hingga kelengkapan alat keselamatan penumpang,” tambah Ipda Ego Fermana.
Pihak kepolisian juga membuka kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini, apabila ditemukan bukti kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa para korban.
Tragedi ini memunculkan kembali sorotan terhadap pengelolaan wisata bahari di Bengkulu, khususnya ke Pulau Tikus yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya.
Meski menjadi favorit wisatawan, pengawasan terhadap keselamatan transportasi laut dinilai masih lemah.
Pemerintah daerah bersama kepolisian berencana melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh armada kapal wisata yang beroperasi, serta menyusun ulang standar operasional prosedur (SOP) keselamatan penumpang.
Baca Juga: Mencekam! Video Kapal Wisata Bengkulu Tenggelam Viral, Wisatawan Teriak Takbir
Tragedi kapal wisata Tiga Putra menjadi peringatan keras bagi pengelola wisata bahari agar tidak mengabaikan aspek keselamatan dalam mengejar keuntungan.
Pemerintah dan aparat penegak hukum kini dituntut untuk mengusut tuntas insiden ini, serta memberikan keadilan bagi para korban dan keluarganya.
Berita Terkait
-
Mencekam! Video Kapal Wisata Bengkulu Tenggelam Viral, Wisatawan Teriak Takbir
-
Kronologi Tragis Kapal Wisata Tenggelam Usai Pulang dari Pulau Tikus, 7 Tewas
-
Mantan Gubernur Ridwan Mukti Jadi Tersangka Korupsi Lahan Sawit 5.974 Hektar
-
Kolaborasi Unib dan Unsri Ciptakan Sinergi untuk Pendidikan Tinggi
-
Judi Online Dilarang di Rejang Lebong! Bupati: Tidak Ada Sejarahnya Orang Kaya Dari Judi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
BRImo Cetak 3,51 Miliar Transaksi: Sukses Jadi Pilar Layanan Digital BRI
-
LinkUMKM dari BRI Berjasa Kembangkan Bisnis Kopi Toejoean
-
Disapa Gibran, Siswa SRMA 7 Palembang Kompak Jawab: Betah, Pak!
-
Program Makan Bergizi Gratis di Lubuklinggau Viral, Buah Naga untuk Siswa Ditemukan Berulat
-
Heboh! Wapres Gibran Rela Antre Demi Pempek Tumpah Rp1.000 di Pasar 16 Ilir Palembang