Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 10 Mei 2025 | 13:54 WIB
Kondisi Sungai Musi usai kebakaran kapal jukung, Sabtu (10/5/2025). [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Arus lalu lintas perairan Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan kembali normal usai kejadian meledaknya sebuah kapal jukung pada Jumat (9/5/2025) sekitar pukul 16:40 WIB.

Ucok (41) warga tepi Sungai Musi Kawasan I Ilir Palembang, mengatakan sisa ledakan kapal sudah dibersihkan pada Sabtu (10/5/2025) pagi.

"Saat ini hanya tersisa bekas atap kapal yang terbuat dari kayu, dan kapal - kapal serta perahu sudah melintas normal di Sungai Musi," kata Ucok, Sabtu (10/5/2025).

Ia menyebutkan bahwa kapal jukung itu meledak di kawasan 5 Ulu Palembang dan hanyut ke kawasan I Ilir.

Baca Juga: Dari Tari Pendet hingga Rodat, Sepekan Workshop Dinda Bestari Hidupkan Seni Tradisi Palembang

Puing-puing kapal itu berada di tengah-tengah sungai dan sempat menghambat kapal lain yang hendak melintas, sehingga pada saat penanganan puing nya diseret ke pinggir sungai agar tidak menghambat penanganan.

Sementara Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi kejadian tersebut pada Jumat (8/5/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.

Berbekal informasi tersebut Raymond langsung memerintahkan satu team Rescue nya yang berjumlah tujuh orang lengkap dengan peralatan SAR air berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

Adapun kronologi meledaknya kapal jukung bermuatan sembako, gas elpiji dan 3 unit kendaraan bermotor yang hendak berlayar dari Palembang menuju karang agung.

"Sebelum berlayar kapal jukung tersebut mengisi BBM di SPBB 3-4 ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, namun saat melakukan pengisian BBM tiba-tiba kapal meledak. Penyebab kejadian masih diselidiki pihak kepolisian," katanya.

Baca Juga: Terungkap di Sidang Kabut Asap Sumsel: Kebakaran Berulang di Konsesi Korporasi Raksasa

Kapal jukung dengan nama Do'a ibu POB 7 orang (2 orang Nahkoda dan 5 orang ABK). Berikut identitas korban.

1. Hamka (Lk/40th/ABK)

2. Reka (Lk/34th/ABK)

3. Hasbi (Lk/40th/ABK)

4. Ismail (Lk/45th/ABK)

5. Sukri (Lk/45th/ABK)

6. Syafudin (Lk/49th/Nakhoda)

7. Ebit (Lk/43th/Nakhoda)

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak rumah sakit 3 orang dinyatakan rawat jalan dan 4 orang rawat inap dikarenakan mengalami luka yang cukup serius.

Sebelumnya kebakaran kapal jukung di Sungai Musi juga pernah terjadi pada 1 April 2024 lalu. Saat itu kapal sedang mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Apung Palembang.

"Setelah SPBB tersebut tutup, kapal jukung masih berada di lokasi dan mengalami ledakan," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.

Kapal tersebut membawa empat ABK termasuk Dedi, Krisna, dan Endut. Pukul 20.30 WIB, terdengar ledakan hebat di sekitar perairan SPBB Apung.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kita menemukan percikan api dari kayu dan jangkar yang meledak, hingga kayu dan jangkar tersebut terlempar ke SPBB," katanya.

Ia menambahkan titik awal ledakan terjadi di sisi kanan SPBB yang mengalami kerusakan parah. Berdasarkan penelusuran sementara, polisi menyimpulkan bahwa sumber ledakan berada di dekat ujung SPBB.

Percikan api yang mencapai atap SPBB, dapat disimpulkan bahwa ledakan tersebut berasal dari kapal.

Peristiwa tersebut mengakibatkan seorang pengemudi kapal diketahui bernama Askolani tewas. Sementara dua di antaranya kritis yakni Dedi dan Krisna dan satu korban lagi Endut masih dalam pencarian.

"Satu korban lagi yakni Endut hingga kini masih dalam pencarian,"ujar dia .

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengerahkan tim sisir untuk mencari satu korban akibat ledakan kapal jukung di Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan.

"Pencarian satu korban akibat ledakan kapal jukung kami lakukan dengan menyisiri Sungai Musi," kata Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin.

Load More