Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 16 Februari 2025 | 14:08 WIB
Penggunaan teknologi di PT Pusri Palembang

SuaraSumsel.id - Revitalisasi pabrik Pusri III-B yang ditargetkan rampung pada 2027 menjadi langkah strategis Pupuk Indonesia dalam meningkatkan efisiensi produksi pupuk nasional. Dengan kapasitas produksi mencapai 445.500 ton amonia dan 907.000 ton urea per tahun, pabrik ini akan menerapkan teknologi terbaru yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya akan menghemat biaya produksi hingga Rp1,5 triliun per tahun, tetapi juga mendukung program swasembada pangan nasional. 

“Revitalisasi ditargetkan akan rampung pada tahun 2027 dan pabrik akan memiliki kapasitas produksi sebesar 445.500 ton amonia per tahun, serta 907.000 ton urea per tahun,” kata Rahmad dalam kunjungan ke pabrik Pusri III-B bersama sejumlah pemimpin redaksi media massa, di Palembang, Kamis (13/2).

Revitalisasi Pusri III-B bertujuan agar pabrik yang telah berusia lebih dari 40 tahun itu bisa lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Gebyar Hadiah Miliaran Rupiah di Undian Tabungan Pesirah Bank Sumsel Babel

Pengembangan pabrik ini juga dilakukan agar penggunaan bahan baku menjadi lebih efisien.
Pabrik Pusri III-B didesain lebih ramah lingkungan karena menerapkan teknologi teranyar seperti KBR purifier untuk memproduksi amonia. Sedangkan, dalam proses produksi urea, pabrik Pusri III-B akan menggunakan sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) yang lebih hemat energi.

Pada saat sudah beroperasi, pabrik Pusri III-B diperkirakan dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea, sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 triliun per tahun.

“Revitalisasi pabrik Pusri III-B bertujuan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV. Dibandingkan dengan kedua pabrik tersebut, teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” jelasnya.

Penyelesaian revitalisasi pabrik diharapkan akan mampu mendukung program pemerintah dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.

“Kami percaya dengan kerja keras dan kombinasi inovasi teknologi dan optimalisasi produksi, Pupuk Indonesia dapat semakin berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” kata Rahmad.

Baca Juga: Momen Haru dan Ricuh Warnai Kunjungan Aisar Khaled ke Sumatera Selatan

Direktur Utama Pusri Daconi Khotob mengatakan perusahaan berkomitmen menyelesaikan proyek revitalisasi itu secara tepat waktu dan tepat anggaran.

Revitalisasi itu merupakan wujud nyata dukungan Pusri sebagai anak usaha Pupuk Indonesia dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah dan meningkatkan produktivitas petani.

“Program revitalisasi Pusri III-B merupakan komitmen dari perusahaan dalam hal efisiensi produksi sehingga menghasilkan harga jual pupuk yang lebih terjangkau bagi petani,” katanya [ANTARA]

Load More