SuaraSumsel.id - Kementerian Kesehatan meresmikan pembangunan layanan kanker terpadu di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, sebagai bagian dari upaya memperluas akses layanan kanker di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan jika gedung seluas 28 ribu meter persegi dengan kapasitas 237 tempat tidur ini akan menjadi salah satu pusat layanan kanker unggulan di Indonesia.
Pembangunan ini penting mengingat kanker adalah penyakit pembunuh ketiga terbesar di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 234 ribu jiwa per tahun. "Selain RSUP dr Mohammad Hoesin, pembangunan layanan kanker terpadu juga dilakukan di RSUP Adam Malik Kota Medan, Sumatera Utara, RSUP Prof Dr RD Kandou Kota Manado, Sulawesi Utara, dan RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah," ujar Budi menjelaskan.
Rencana luas bangunan layanan kanker terpadu itu sekitar 28 ribu meter persegi dengan kapasitas 237 tempat tidur yang terbagi menjadi delapan lantai.
Pembangunan tersebut untuk memperbanyak layanan kanker terpadu di Indonesia sebab kanker menjadi penyakit pembunuh ketiga terbesar di Indonesia.
“Kanker ini merupakan pembunuh ketiga dari penyakit yang ada di Indonesia setelah stroke sama jantung, sekitar 234 ribu rakyat Indonesia meninggal setiap tahunnya meninggal karena kanker. Oleh karena itu, kita harus memperbanyak center-center pelayanan kanker di seluruh Indonesia,” katanya.
Direktur Utama RSUP dr Mohammad Hoesin Kota Palembang Siti Khalimah mengatakan RSUP dr Mohammad Hoesin memiliki enam jangkauan wilayah dan enam layanan unggulan dengan porsi 55,70 persen terhadap rata-rata revenue RS.
“Pelayanan terbanyak adalah untuk pelayanan kanker sebesar 27,87 persen dan pelayanan jantung sebanyak 11,60 persen,” ujarnya.
Sekda Sumsel Edward Chandra mengharapkan melalui gedung layanan kanker terpadu RSUP dr Mohammad Hoesin dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker.
Baca Juga: Fakta di Balik Menu Program Makan Bergizi Gratis Palembang: Bukan Tahu tapi ...
“Pembangunan gedung ini dapat melakukan pengobatan penyakit kanker semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitas, khususnya di wilayah Sumatera Selatan, didukung dengan adanya tim dokter spesialis yang memiliki kompetensi dan berpengalaman, dan juga fasilitas dan teknologi pengobatan yang canggih,” katanya.
Dengan kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan Integrated Cancer Biology (ICB), fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengobatan dan pencegahan kanker, khususnya di Sumatera Selatan.
Berita Terkait
-
Fakta di Balik Menu Program Makan Bergizi Gratis Palembang: Bukan Tahu tapi ...
-
Sepupu Pj Wali Kota Palembang Dirampok Saat Kendarai Mobil Honda Jazz
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis untuk SD Naik Rp2.000, Menu Ganti Telur Ayam
-
Wisatawan Sungai Musi Kecewa, Kapal Musi Cruise Alami Gangguan Mesin
-
Gibran Tolak Menu Tahu dan Tempe, MBG di Palembang Viral di Media Sosial
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Buruan Standby! 20 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Segera Klik
-
10 Spot Foto Estetik untuk Liburan Low Budget ala Gen Z Palembang, Nomor 4 Lagi Viral
-
9 Mobil Bekas Rp 75 Jutaan yang Bisa untuk Harian, Keluarga, sampai Usaha
-
99 Proyek Fiktif Terbongkar, Publik Pertanyakan Pengawasan Wali Kota: Kok Bisa Lolos Semua?
-
Masih Heran Palembang Susah Maju? Ya Wajar, 99 Proyeknya Saja Diduga Fiktif!