
SuaraSumsel.id - Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam (P5H5M) di Palembang resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Dr. Cheka Virgowansyah, di Gedung Kesenian Palembang, Sabtu (28/12).
Acara ini menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan heroik masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dengan melibatkan lebih dari 50 komunitas, mulai dari budayawan, seniman, hingga veteran.
Dengan rangkaian acara yang meriah seperti pameran barang antik, lomba seni, hingga pawai kendaraan, P5H5M tak hanya menjadi ajang penghormatan sejarah tetapi juga daya tarik wisata budaya.
Dalam sambutannya, Dr. Cheka menegaskan pentingnya memahami sejarah sebagai landasan membangun masa depan Palembang yang lebih besar dan berdaya saing.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Hentikan Penyelidikan Dugaan Selingkuh Sekwan OKUS
“Jangan pernah ngomong masa depan kota Palembang , kalau tidak pernah tahu sejarah kota Palembang maka saya mengucapkan terima kasih atas peringatan pertempuran ini," ucapnya.
Menurut Cheka, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
“Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang tidak kalah hebat dengan yang ada di Bandung, 10 November di Ambarawa dan sebagainya tapi ternyata kalau kita ingin besar, siapa lagi yang mau membesarkan melalui sejarah ini. Kehebatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam sebagai daya juang dari leluhur-leluhur kita ,” ujarnya.
Cheka juga mengaku selama tinggal di Palembang dia baru tahu kisah detil perjuangan Lettu A Rivai yang gugur ( dimana pangkatnya dinaikkan menjadi Kapten ) dalam Pertempuran Lima Hari Lima Malam .
“ Saya baru sadar ternyata A Rivai hanya seorang Lettu , menjadi orang besar tidak harus seorang jenderal menjadi orang hebat tidak harus seorang Presiden, menjadi orang besar tidak harus mempunyai harta yang melimpah tapi apa yang harus di miliki…. hati , value lah yang membedakan seorang A Rivai menjadi orang besar," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Spektakuler! Ini 7 Acara Seru di Palembang untuk Sambut Tahun Baru 2025
Selain itu menurutnya kota Palembang tidak bisa bersandar pada pertanian, industrialisasi terus menerus tapi harus bersandar pada perdagangan dan jasa termasuk pariwisata dan budaya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sudah Berulang Kali, Ini 7 Fakta Kasus Perundungan Dokter di RSMH Palembang
-
Fakta Kasus Dokter RSMH Palembang: Dari Tendangan Brutal Hingga Dinonaktifkan
-
Fakta Mengerikan Konsulen Diduga Tendang Testis Dokter Muda Unsri Sampai IGD
-
Konsulen Diduga Tendang Testis Dokter Muda FK Unsri, Korban Dilarikan ke IGD
-
Ngaku Titisan Eyang Putri, Dukun Setubuhi Mahasiswi 7 Bulan Hingga Hamil
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
-
Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
-
Lulu Hypermarket BSD Tutup 30 April 2025, Sisa Barang Diskon 90 Persen
-
Glowing Seketika, Ini 5 Cara Memutihkan Wajah dalam 5 Menit
Terkini
-
Menyelami Kekayaan Budaya Sumatera Selatan: Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Awal Pekan Ceria, DANA Kaget Tebar Saldo Gratis hingga Rp 300.000
-
Apakah JULO Aman? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu
-
Kronologi Bocah 5 Tahun Diculik di Palembang, Pelaku Babak Belur Digerebek
-
Bandara SMB II Palembang Internasional Lagi, Peluang Ekspor Kopi Sumsel Melejit