SuaraSumsel.id - Kabar menggembirakan datang dari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Setelah sempat mengalami penurunan status, kini Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang resmi menyandang kembali predikat sebagai bandara internasional.
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 26 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 25 April 2025, memberikan angin segar bagi perkembangan infrastruktur dan ekonomi di wilayah tersebut.
Mengembalikan Kejayaan Bandara SMB II
Keputusan untuk mengembalikan status internasional Bandara SMB II Palembang menjadi sebuah langkah strategis dalam memperkuat konektivitas global daerah ini.
Executive General Manager Bandara SMB II, R. Iwan Winaya Mahdar, menyatakan bahwa sejak diterbitkannya keputusan tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat dengan melakukan persiapan intensif.
Dengan dukungan dari Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mengoptimalkan fasilitas udara dan daratan guna memastikan bandara ini siap melayani penerbangan internasional kelas dunia.
Iwan menjelaskan meskipun penerbangan internasional ini merupakan langkah baru setelah pandemi Covid-19, SMB II Palembang sebelumnya sudah melayani penerbangan internasional secara rutin, termasuk penerbangan umrah langsung ke Jeddah yang dilakukan seminggu sekali.
Dengan demikian, bandara ini sudah memiliki pengalaman dan fasilitas yang memadai untuk kembali melayani rute internasional lainnya, khususnya dalam memperkuat konektivitas di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Culik Anak 5 Tahun di Palembang, Slamet Riyadi Babak Belur Dihajar Warga
Dampak Positif bagi Sektor Pariwisata dan Perdagangan
Dibukanya kembali status internasional Bandara SMB II diharapkan dapat menjadi pemicu utama bagi pertumbuhan sektor-sektor vital di Sumatera Selatan.
Salah satunya adalah pariwisata, yang dapat meningkat seiring dengan kemudahan akses bagi wisatawan internasional.
Dengan akses penerbangan internasional yang lebih mudah, wisatawan asing dapat lebih leluasa untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di Palembang dan daerah sekitarnya, yang terkenal dengan kekayaan budaya dan alamnya.
Selain itu, perdagangan dan investasi juga diperkirakan akan berkembang pesat.
Salah satu komoditas unggulan yang dapat merasakan dampak positif dari perkembangan ini adalah kopi Sumatera Selatan, yang selama ini memiliki pasar yang sangat potensial, tetapi terbatas oleh akses pengiriman.
Berita Terkait
-
Culik Anak 5 Tahun di Palembang, Slamet Riyadi Babak Belur Dihajar Warga
-
Sumatera Selatan: Surga Alam, Budaya dan Ekonomi yang Wajib Dijelajahi
-
Bandara SMB II Kembali Internasional, Penerbangan ke Malaysia Dibuka Lagi
-
Terungkap, Ini Identitas 8 Tahanan Polres Lahat yang Kabur Misterius
-
Breaking News! 8 Tahanan Polres Lahat Kabur, Jebol Sel Pakai Obeng
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
Gelar RUPSLB, Semen Baturaja Buka Usaha Baru! Ini Strategi Rahasianya agar Bisnis Kian Kuat
-
Viral di Medsos: Benarkah Rumah Menkeu Purbaya Diteror dan Dijaga TNI? Ini Faktanya
-
Bayar Pajak di Muba Kini Semudah Klik! Pemkab Gandeng Bank Sumsel Babel Ciptakan Sistem Digital
-
Modal Kecil, Cuan Besar! Begini Cara Mulai Bisnis Pempek Frozen untuk Pemula
-
Thrifting vs Mal: Anak Muda Palembang Terbelah Antara Gaya, Gengsi, dan Kesadaran Sosial