SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatatkan inflasi signifikan sebesar 0,58 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2024, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, mengungkapkan bahwa kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga komoditas utama seperti tomat, bawang merah, emas perhiasan, minyak goreng, dan angkutan udara. Inflasi tahunan (year-on-year/yoy) juga mencapai 0,73 persen, dengan faktor pemicu utama seperti kenaikan harga BBM dan kelangkaan minyak goreng curah.
Kabupaten Muara Enim bahkan mencatat kontribusi tertinggi dalam lonjakan harga ini. Menjelang momen Natal dan Tahun Baru, konsumsi diprediksi meningkat, meskipun langkah-langkah antisipasi seperti penurunan tarif angkutan udara telah diterapkan.
Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,58 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,48. “Untuk komoditas penyumbang inflasi yaitu tomat, bawang merah, emas perhiasan, minyak goreng dan angkutan udara,” katanya.
Baca Juga: Ditangkap KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Diduga Pungut Iuran OPD hingga RSUD
Secara tahunan (year on year/yoy), Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,73 persen pada periode November 2024.
Pemicu kenaikan tersebut yaitu ada kenaikan BBM walaupun kelasnya premium, kenaikan harga minyak goreng curah yang saat ini telah langka, serta tomat dan bawang merah yang pasokannya di sentral produksi atau panen tidak banyak.
“Sehingga mendorong harga yang signifikan yang cukup tinggi, bahkan semua kabupaten seperti Muara Enim, menjadi yang paling tinggi turut andil penyumbang tertinggi,” jelasnya.
Adapun andil lima komoditas utama yaitu emas, tomat, daging ayam ras, bawang merah dan minyak goreng pada inflasi periode November yakni sebesar 1,30 persen.
Sedangkan, dari sisi kelompok pengeluaran, inflasi yoy di Sumsel terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,68 persen, kelompok kesehatan 1,78 persen, kelompok transportasi 1,60 persen, kelompok rekreasi olahraga dan budaya 1,55 persen, serta kelompok pendidikan 1,87 persen.
Baca Juga: Update Harga Pangan Terkini: Daging Sapi Naik tapi Minyak Goreng Turun
Selain itu, dengan adanya momen Hari Natal 204 dan Tahun Baru 2025, juga diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat.
“Meskipun juga ada beberapa kebijakan untuk mengantisipasi tekanan inflasi yang tinggi salah satunya adalah penurunan untuk tarif angkutan udara sebesar 10 persen,” kata Wahyu. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gilang Dirga Kalah di Bandung Barat, Warganet Usul Nyalon di Palembang untuk Pilkada Selanjutnya
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
Tag
Terpopuler
- Siapa Pelat RI 26? Mobil Menteri Full Pengawalan Resahkan Warga: Berisik Banget
- Marselino Ferdinan Tinggalkan Oxford United, Pelatih: Dia Tidak akan Kembali...
- Farhat Abbas Bakal Lapor KPK, Ketakutan Denny Sumargo Terbukti
- Senyum-senyum, Reaksi Anggota TNI Dengar Pidato Gibran Tuai Sorotan: Jadi Ikut Ketawa..
- Kisruh Uang Donasi Tak Kunjung Rampung, Hotman Paris Sentil Agus Salim: Harusnya dari Awal...
Pilihan
-
Eks Tambang Batu Bara Kaltim Bertransformasi Jadi Lahan Produktif untuk Pertanian
-
Kemenhub Sediakan 38.772 Kuota Mudik Gratis Nataru 2025, Buruan Daftar
-
Kolaborasi dan Infrastruktur Jadi Fokus APT Pranoto Menyambut Nataru 2024
-
Tinggalkan Oxford United, Marselino Ferdinan Langsung Cetak Gol di Bali
-
RAPBD Tertunda, Anggota DPRD Kota Solo Terancam Tak Gajian
Terkini
-
BPS Ungkap Inflasi Sumsel Naik: Kenaikan Harga BBM dan Pangan Jadi Sorotan
-
Ditangkap KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Diduga Pungut Iuran OPD hingga RSUD
-
Update Harga Pangan Terkini: Daging Sapi Naik tapi Minyak Goreng Turun
-
Lonjakan HIV/AIDS di Sumsel Jadi Ancaman Serius: Butuh Kesadaran Kolektif
-
Penyebab PSU di Palembang Terungkap: Salah Pemilih hingga Masalah DPT