SuaraSumsel.id - Para pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki kewajiban melaporkan dana kampanye. Dalam laporan dana kampanye sementara (LADK) diketahui jika paslon Herman Deru dan Cik Ujang yang paling besar.
Pasangan yang mendapatkan nomor urut 1 ini melaporkan jika dana kampanye mereka sebesar Rp50 juta. Namun 2 paslon lainnya yakni paslon nomor urut 2, Eddy Sandtana-Riezky Aprilia (E-RA) dan paslon 3, Mawardi Yahya Anita Noeringhati melaporkan jika dana awal kampanye mereka sebesar Rp1 juta.
"LADK wajib disampaikan karena ini wujud transparansi dari para Paslon yang ikut dalam Pilkada,” ungkap Komisioner KPU Sumsel Divisi Teknis Penyelenggaraan, Handoko melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Handoko menegaskan jika para paslon diwajibkan melaporkan LADK sebagai bagian dari transparansi dari para paslon.
Baca Juga: Bank Indonesia Tegaskan Uang Rp10000 Tahun 2005 Masih Berlaku
Setelah LADK, para paslon wajib melaporkan LPPDK yang merupakan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye mereka.
“LPPDK, itu dana kampanye keseluruhan," ucapnya memastikan jika laporan tersebut memiliki batas waktu pelaporan 25 September hingga 23 November 2024.
Berdasarkan ketetapan dengan menghitung batas wajar, KPU menetapkan jika dana kampanye para paslon di Pilgub Sumsel maksimal Rp226 miliar.
Sementara dana kampanye yang berasal dari kantong pribadi dibatasi hanya Rp75 juta sedangan dana dari pihak lainnya sebesar Rp750 juta.
"Lalu ada juga sumbangan dari Parpol atau gabungan Parpol pengusung nilainya tidak terbatas," ujarmya.
Baca Juga: Lawan Kotak Kosong, Pilkada Ogan Ilir dan Empat Lawang Tetap Paparkan Visi Misi
Diikuti 3 Paslon
Diketahui jika pilgub Sumsel diikuti oleh tiga paslon, yakni Herman Deru dan Cik Ujang. Sosok Herman Deru sendiri merupakan mantan gubernur Sumsel satu periode, sedangkan Cik Ujang merupakan mantan bupati kabupaten Lahat.
Paslon nomor urut 2 yakni Eddy Santana dan Rizky Aprilia merupakan mantan senator. Sebelum menjadi anggota DPR RI, Eddy Santana merupakan mantan wali kota Palembang dua periode.
Sedangkan paslon nomor tiga, yakni Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati. Pasangan ini paling banyak didukung partai politik. Mawardi merupakan mantan wakil gubernur yang berpasangan dengan Herman Deru, sedangkan Anita Noeringhati merupakan mantan ketua DPRD Sumsel.
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Riuh! Herman Deru Bagikan Salam dari Jokowi Usai Menang Hitung Cepat Pilkada
-
Berikut Keunggulan Herman Deru-Cik Ujang di Pilkada Sumsel: Raih 73 Persen
-
Anggota KPPS 21 Tahun Meninggal Dunia di Tengah Tugas Pemungutan Suara
-
Quick Count Pilkada Sumsel 2024: Herman Deru-Cik Ujang Unggul 73 Persen
-
Viral TPS di Ogan Ilir Dekorasi Ala Kondangan, Warga Serasa Hadir di Pesta