SuaraSumsel.id - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi menyebutkan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Muara Enim menunggu investor baru setelah investor dari Amerika Serikat mengundurkan diri.
Elen juga Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan proyek DME itu mengalami kendala akibat mundurnya investor asal AS yaitu Air Product.
"Proyek DME itu basisnya pada waktu itu adalah kerja sama dengan Air Product. Tetapi Air Product mengundurkan diri sebagai investor sehingga pemerintah saat ini sedang mencari investor dari China, dan masih penjajakan," katanya.
Elen menjelaskan alasan mundurnya Air Products dalam proyek DME itu karena perusahaan tersebut butuh kepastian untuk offtaker.
Baca Juga: BI Beri Solusi Tantangan Digitalisasi Pemda: Capacity Building dan Rakor ETPD
"Pihak offtaker di sini itu adalah Pertamina. Pada saat itu, hitungan model bisnisnya atau nilai keekonomiannya belum masuk. Persoalannya adalah harga batu bara dua tahun lalu sampai saat ini sangat tinggi. Kalau itu dijadikan gasifikasi, dengan harga jual gas yang sama, siapa yang menanggungnya," jelasnya.
Kemudian, Pertamina sebagai offtaker harus membayar sesuai dengan ongkos produksi plus marginnya. Hal itu yang dimintakan ke pemerintah.
"Namun, ketika pemerintah tengah pembahasan dan dilakukan kajian permasalahan itu Air Product mengundurkan diri sebagai investor," ujarnya.
Elen mengatakan upaya merealisasikan proyek DME itu penting, mengingat Sumsel menjadi salah satu daerah penghasilnya.
"Proyek ini yang masih kami tunggu agar bisa merealisasikan hilirisasi batu bara menjadi gas," kata dia.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Palembang Renggut Nyawa 2 Pelajar, 1 Kritis
Sementara, Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah, Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan semua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumsel on the track kecuali proyek gasifikasi DME di Tanjung Enim.
"Kecuali satu proyek ini karena mundurnya Air Product, sehingga kami harus mencari penggantinya dari rencana pembangunan yang ada di Muara Enim," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Hilirisasi Moncer! MIND ID Cetak Kinerja Positif Kuartal III-2024
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
MIND ID Pacu Investasi, Hilirisasi Mineral Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?