SuaraSumsel.id - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan realisasi investasi di wilayah itu mencapai Rp14,14 triliun pada triwulan I 2024.
Berikut 5 sektor yang paling menguntungkan untuk investasi di Sumsel. Kepala Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal DPMPTSP Sumsel Eko Agusrianto mengatakan realisasi penanaman modal di Sumsel mencapai 21,81 persen dari target nasional Provinsi Sumsel tahun 2024 yang senilai Rp64,82 triliun.
Pada target RPJMD Sumsel yang senilai Rp41,5 triliun, realisasi investasi dari Januari sampai Maret 2024 telah mencapai 34,07 persen.
Ia menjelaskan realisasi pada triwulan I/2024 secara quartal to quartal (qtq) maupun year on year (yoy) mengalami kenaikan masing-masing sebesar 32,27 persen dan 31,41 persen. Perolehan tersebut disokong oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp10,31 triliun atau 40,65 persen, serta Penanaman Modal Asing (PMA) Rp3,83 triliun atau 11,66 persen.
“Jadi secara yoy mengalami peningkatan sebesar 31,41 persen, dimana realisasi pada periode yang sama tahun 2023 mencapai Rp10,76 triliun,” katanya.
Lima sektor terbesar realisasi PMA dan PMDN itu terdiri dari sektor listrik, gas dan air yang mencapai Rp3,60 triliun, industri kertas dan percetakan senilai Rp2,02 miliar, dan industri makanan Rp1,97 triliun.
Kemudian, dari sektor pertambangan Rp1,95 miliar, serta sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang mencapai Rp723 miliar.
Selain itu, pihaknya saat ini mendorong berbagai perusahaan utamanya para pelaku kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menunaikan kewajibannya berupa Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Pelaporan LKPM dilakukan perusahaan maupun pelaku usaha itu sendiri melalui sistem online single submission atau OSS. Sebab, hal ini salah satu strategi mencapai target realisasi penanaman modal juga dilakukan melalui upaya peningkatan kedisiplinan pelaporan LKPM.
Baca Juga: Puluhan Juta Rugi, 4 Motor Dicuri dari Kosan di Palembang Terekam CCTV
“Kami terus sosialisasikan terkait bagaimana cara melapor serta hak dan kewajiban apa yang diterima pelapor. Dan meskipun target tahun ini tinggi, tetap harus diupayakan karena investasi memiliki efek berganda,” kata Agus. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Puluhan Juta Rugi, 4 Motor Dicuri dari Kosan di Palembang Terekam CCTV
-
Nekat! Pria Bersepeda Ontel Curi Kotak Amal Masjid Nurul Hidayah, Wajah Pelaku Terekam CCTV
-
11 Pengunjung Karaoke Golden Star Diamankan, Positif Narkoba
-
Pekerja Pabrik di OKI Ditemukan Tewas Terjatuh di Bak Pengolahan Limbah
-
Proyek Strategis Nasional: Jalan Tol Betung - Tempino Segera Rampung
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
7 Klinik Kecantikan di Palembang untuk Perawatan Wajah Jelang 2026
-
Klasemen Liga 2 Grup 1 Terbaru: Sumsel United Menang atas Bekasi City, Sriwijaya FC di Dasar
-
Harga Sembako di Palembang Disebut Stabil Jelang Tahun Baru, Begini Kondisinya
-
Komitmen BRI Dorong Ekonomi Kerakyatan Berbuah Penghargaan Nasional