SuaraSumsel.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang masih menemukan makanan yang dijual di pasar bedug mengandung formalin sekaligus pewarna tekstil (rhodamin B).
Berikut sejumlah makanan yang mengandung formalin dan pewarna formalin yang ditemukan dijual di pasar bedug di Sumatera Selatan (Sumsel).
Plt Kepala BBPOM Palembang Teddy Wirawan mengatakan pihaknya telah memeriksa 279 takjil yang dijual di pasar bedug di kota Palembang, Banyuasin, OKU, OKUT, OKI, Pali, Prabumulih, Muara Enim dan Ogan Ilir.
Periksaan dilakukan sejak sebelum Ramadan, yakni tanggal 3 Maret sampai dengan 18 April dengan melakukan identifikasi dan distribusi ritel, pasar beduk dan pasar tradisional.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Palembang dan Sekitarnya Rabu 3 April 2024
Terdapat lima sampel yang menjadi perhatian karena mengandung bahan berbahaya, yakni rujak mie, cendol, dan kue sengkulan yang mengadung pewarna tekstil.
"Rujak mie mengandung formalin, cendol warna pink dan kue Sengkulun mengandung Rhodamin B atau dikenal dengan pewarna tekstil,” katanya.
Selain di pasar bedug, formalin dan pewarna tekstil juga ditemukan di pasar tradisional di Kota Palembang, Kabupaten OKU dan OKU Timur.
“Kami temukan 2 sampel tahu putih positif formalin, dan terasi (asal Sungsang) mengandung pewarna tekstil (Rhodamin B),” jelasnya.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, BBPOM juga memastikan keamanan bahan pangan dengan memeriksa 43 sarana distribusi pangan. Diantaranya ada 10 distributor pangan di Palembang, Ogan Ilir dan OKU.
Baca Juga: Hutama Karya Beri Diskon 20 Persen Tol Trans Sumatera, Simak Syaratnya
Selain itu pemeriksaan di 21 supermarket, diantaranya ada 1 supermarket yang menjual pangan telah habis masa izin berlaku usaha dan pangan rusak kemasan.
“Dengan total keekonomian dari bahan pangan yang habis masa izin edar ada 6 item dan 86 pcs Rp1.492.000, rusak kemasan ada 2 item dan 2 pcs Rp25.640,” katanya.
Menurutnya, dibandingkan tahun lalu 2024 ini jauh berkurang penggunaan formalin pada tahu dan rujak mie. Para pelaku usaha sudah menggunakan mie kering.
“Dari nilai keekonomian pun turun, tahun lalu sampai Rp4,3 juta. Untuk terasi yang mengandung pewarna tekstil kami akan segera melakukan verifikasi kembali ke OKI dan Sungsang,” katanya
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?