SuaraSumsel.id - Ratusan anak-anak sekolah dasar di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) memegang uang pecahan sepuluh ribu di tangan mungilnya. Mereka secara berkelompok didampingi dengan paraa guru mengenal rupiah sebagai mata uang.
Tidak hanya ciri-ciri rupiah yang dikenalkan namun juga sejarah rupiah hadir sebagai mata uang pemersatu. Sejumlah ajakan pun disampaikan Bank Indonesia agar para pelajar mencintai, paham dan bangga pada rupiah.
"Uang kertas rupiah jangan dilipat, disteples, dan ditulis," ajak salah satu pendongeng, Dina kepada ratusan anak-anak yang hadir.
Dina pun mencontohkan negara Jepang yang tidak membiasakan anak-anaknya untuk menabung di rumah dengan menggunakan uang kertas. Karena kemungkinan besar uang kertas tersebut akan dilipat saat hendak disimpan di dalam celengan.
Baca Juga: Fakta Baru Terungkap dari Pemeriksaan Istri dan Anak Aiptu FN
"Siapa yang punya tabungan?, uang kertasnya jangan dilipat ya, atau tabung uang logam saja," ajak pendongeng tersebut.
Rangkaian pengalaman ini merupakan kegiatan cinta, paham dan bangga rupiah yang digelar Bank Indonesia perwakilan Sumsel pada ratusan anak-anak sekolah dasar di Palembang, Selasa (26/3/2024).
Kegiatan ini rutin yang digelar Bank Indonesia perwakilan Sumsel sebagai kampanye Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Anak-anak pun diajak mengetahui asal mula kenapa bangsa Indonesia menggunakan rupiah sebagai alat tukar secara umum. Karena sebelum tahun 1950 an, masing-masing daerah di Indonesia memiliki mata uang yang disebut Orida.
"Palembang/Sumsel dahulunya juga ada orida," ucapnya.
Baca Juga: Jadwal Imsak Palembang, Lubuklinggau dan Prabumulih Rabu 27 Maret 2024
Sejarah rupiah yang dikenalkan dengan pendekatan mendongeng ini pun mengenalkan mengapa warga negara perlu mengetahui keaslian mata uang.
Misalnya salah satu pendongeng mengajak ratusan anak tersebut kembali melihat uang kertasnya dengan cara mencoba melihat, menerawang dan meraba lapisan uang kertas tersebut.
Kepala BI Sumsel, Ricky Gozali menjelaskan mencintai rupiah penting dikenalkan sejak dini, terutama pada anak-anak di sekolah dasar (SD). Hal ini menjadi upaya perwujudan atas kemampuan masyarakat memperlakukan rupiah secara tepat dan mampu terhindar dari kejahatan uang palsu.
"Tiga cinta rupiah itu dilakukan dengan mengenali, merawat dan menjaga," ujarnya pada kesempatan tersebut.
Sementara bangga rupiah menjadi simbol bagi bagi kedaulatan, alat pembayaran dan pemersatu bangsa.
"Harapannya masyarakat (sejak dini) bisa memahami rupiah sebagai alat pembayaran, rupiah juga berperan dalam stabilitas ekonomi, dan sebagai alat penyimpan nilai kemampuan. Paham rupiah bisa juga diartikan bertransaksi, berbelanja, dan berhemat," ujarnya kepada Suara.com.
Berita Terkait
-
"Gali Lubang Tutup Lubang", Cara Sri Mulyani Bayar Utang Jatuh Tempo Rp800 T di 2025
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
Kebijakan Perang Dagang Trump Bisa Bikin Rupiah Terpuruk, Pagi Ini Kembali Loyo
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera