SuaraSumsel.id - Pemerintah kota atau Pemkot Pagar Alam menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET)LPG 3 kilogram subsidi ke angka Rp18.750 melalui SK 09/2021 09 Tahun 2021 Tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) yang menyebabkan inflasi.
Hal ini dikritisi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya yang menghendaki agar pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Subsidi tepat sasaran bagi masyarakat menengah ke bawah.
Ketua YLKI Lahat Raya, Sanderson Syafe’i mengatakan hasil pantauan langsung maupun di media sosial di beberapa bulan terakhir di Kota Pagaralam terjadi kelangkaan gas elpiji 3 Kg,
"Jika pun ada, harga elpiji sangat mahal di atas HET, bahkan ada yang mencapai Rp 35.000 – 40.000 per tabung," ujarnya.
Kelangkaan tersebut menjadi penyumbang inflasi apalagi kategori bahan bakar, bobot penyumbang inflasinya cukup besar, salah satunya adalah elpiji.
“Terbitnya SK Walikota Pagaralam 09/2021 memenuhi unsur menyalahi aturan ihwal kewenangan untuk menaikkan harga komoditas subsidi tersebut. Lantaran kebijakan penyesuaian gas melon murah itu mesti melalui sejumlah kriteria yang memperhatikan kondisi perekonomian daerah dan daya beli masyarakat,” ungkap Sanderson, Selasa (2/1/2024).
Sanderson menerangkan manuver menaikkan harga jual eceran komoditas energi subsidi itu sangat membebani masyarakat dan memenuhi unsur perbuatan melawan hukum, atas kerugian masyarakat tersebut kita minta pertanggung jawaban kepada pihak-pihak terhadap pengambil kebijakan dan kelalaian mengawasi pendistribusian barang Subsidi negara melalui gugatan hukum di peradilan umum.
“Kita mencermati telah terjadi kenaikan harga komoditas di kota Pagaralam maupun kawasan sekitar yang telah mengerek naik inflasi karena itu seharusnya Pj. Walikota Pagaralam dalam 100 hari kerjanya sudah mampu menurunkan angka inflasi dengan mencabut SK Walikota Pagaralam 09/2021,” imbuhnya melansir dari sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga pernah menegaskan bahwa kepala daerah yang tak mampu mengendalikan inflasi akan dicopot dan diganti penjabat (pj).
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2023, LRT Sumsel Angkut Lebih dari 4 Juta Penumpang
“Bapak Presiden juga menegaskan bahwa jika ada performa yang tidak bagus, kapan saja bisa diganti dengan Pj,” kata Tito di Kantor Kemendagri, dilansir Antara, Senin (6/11/2023).
Sampai berita ini diturunkan, Suara.com masih berupaya mengkonfirmasi mengenai edaran kenaikan gas elpiji ini kepada Pemerintah Kota Pagar Alam.
Berita Terkait
-
Di Akhir Tahun, Pertamina Umumkan Temukan Cadangan Minyak Baru di Blok Rokan
-
SPBU Makin Padat Jelang Akhir Tahun, Pertamina Sumbagsel Sarankan Hal Ini
-
Bahari Sembilang Mandiri, Asa Keberlanjutan di Pesisir Selatan Sumatera
-
Meniti Energi Bersih Senyawa Panas di Ketinggian 2 Kilometer Dataran Sriwijaya
-
Peduli Garda Terdepan Padamkan Karhutla di Sumsel, Gelar Posko Kesehatan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Aturan Baru Solar Subsidi di Palembang: 14 SPBU Hanya Buka Jam Malam, 4 Langsung Ditutup
-
Rezeki Online Datang Lagi! Cek 8 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Masuk ke Dompet Digital
-
Detik-detik Warga Temukan Guru PPPK OKU Sayidatul Fitriyah Tewas Terikat di Kontrakan
-
8 Mobil Bekas Turbo Terbaik di Bawah Rp250 Juta untuk Pengguna Harian
-
Minat Investasi Melonjak 66,8%, Tabungan Emas Holding UMi BRI Melejit hingga 13,7 Ton