Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 29 September 2023 | 14:10 WIB
Suasana pemukiman penduduk di kawasan Seberang Ulu I Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU]

SuaraSumsel.id - Sejumlah warga di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) bernisiatif meliburkan anak-anaknya untuk keluar dari rumah, karena udara yang berbahaya. Pilihan ini diambil karena kekhawatiran warga terhadap kesehatan anak-anak mereka.

"Iya hari ini pilih libur saja, kasian mau diantar ke sekolaah, nanti sekolah juga tidak bisa kontrol anak-anak," aku Syahrul, salah satu orang tua di Palembang.

Dia pun mengungkapkan selain melarang anak ke luar rumah untuk bersekolah, ia pun memastikan anak-anaknya tetap berada di rumah, sehingga kondisi udara membaik.

"Ya saya lihat di pengumuman kualitas udara di google, Ispu nya berbahayaa, kasiaan anak-anak," sambung pekerja swasta ini.

Baca Juga: Breaking News! PJ Gubernur Sumsel Dilantik 2 Oktober di Jakarta

Karena menurut ia, kesehatan dan pendidikan anak-anak sama - sama penting. Karena itu, ia memilih lebih berkonsultasi pada guru dan sekolah anak-anaknya ketika melarang anaknya ke sekolah.

"Guna mengejar ketinggalan, saya yang komunikasi di group, agar guru-guru membagikan tugas di rumah sembari belajar bersama orang tua. Pendidikan dan kesehatan sama pentingnya, tidak tega melihat mereka di udara berbahaya," ujarnya.

Karena dengan membiarkan anak-anak beraktivitas di luar rumah, maka akan sama dnegan memberikan kemungkinan mereka terserang penyakit pernapasan.

"Yang saya kasian sekali itu, anak-anak sekolah dasar. Kan paru-paru mereka masih belum kuat ya dengan udara seperti kotor ini, beda dengan orang lebih dewasa," ujar ia.

Ia punn mengkritik pihak sekolah dan Pemda yang belum menegaskan agar mengubah metode belajar saat udara buruk.

Baca Juga: Bukan Adik Mendagri Tito Karnavian, Sosok Ini Disebut PJ Gubernur Sumsel

"Katanya mau nunggu analisa dinkes atau apalah, itu kan gak solusi ya," imbuhnya.

Dia pun berharap pemerintah lebih sigap mengeluarkan edaran mengenai aktivitas anak-anak.

"Hal sseperti ini sudah kita lalui saat pandemi Covid, jadi makin siaga menjaga kesehatan anak-anak, baik oleh bakteri, virus atau yang berbahaya lainnya," imbuhnya. 

Kekinian nilai ISPU pada pagi Jumat (29/9/2023) sudah pada kadar tidak sehat sampai berbahayaa bagi pernapasan.

Load More