SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla lebih luas dibandingkan dengaan sejumlah provinsi lainnya di Indonesia. Adapun selama lima tahun terakhir, lahan Sumsel mengalami karhutla mencapai 1.011.733,97 hektar (Ha).
Melansir analisis yang dilakukan Mongabay, luasan terbakar di Sumsel tersebut lebih luas jika dibandingkan dengan provinsi lain, seperti halnya Kalimantan Tengah, luasan lahan yang terbakar mencapai 956.907,25 hektar, sedangkan di Papua hanya sekitar 761.081,12 hektar.
Pada analisis data yang sama di Kalimantan Selatan mencapai 443.655,03 hektar, lalu di Kalimantan Barat seluas 329.998,35 hektar, serta di Riau mencapai 250.369,76 hektar. Provinsi terakhir, yakni Jambi hanya 182.195,51 hektar.
Sebagai pembandingnya, Sumatera Selatan pada tahun 2015 mengalami karhutla seluas 646.298,80 hektar. Selain itu, pada tahun 2018 mengalami karhutla seluas 16.226, 60 hektar serta di tahun 2019 seluas 336.778 hektar.
Baca Juga: Ada Program Restorasi Gambut, Kenapa Gambut di Sumsel Terbakar Setiap Tahun?
Data dari Manggala Agni di Sumatera Selatan (Sumsel) juga menyebutkan jika jumlah hotspot juga meningkat pada bulan Oktober ini.
Berdasarkan datanya pada bulan April terjadi 35 hotspot, sedangkan Mei mengalami 49 hotspot, lalu pada Juni terjadi 55 hotspot sedangkan pada Juli meningkat menjadi 56 titik api. Pada bulan Agustus mengalami peningkatan tajjam, yakni 179 titik api dan September mencapai 1341 titik api.
Selama 2023, jumlah titik api sudah mencapai 1741 hotpsot.
Jika dibandingkan selama lima tahun terakhir, jumlah titik api pada tahun ini memang meningkat dibandingkan lima tahun sebelumnya. Meski pada tahun 2019, juga mengalami titik api yang lebih banyak dibandingkan tahun 2023 ini.
Pada tahun 2019 terdapat 4984 hotspot, sedangkan pada tahun 2020 mengalami 341 titik api, sedangkan pada tahun 2021, mengalami 292 hotspot. Pada tahun 2022, mengalami 331 hotspot dan tahun 2023 sampai dengan September baru 1741 hotpsot.
Baca Juga: Tak Hanya di Sumsel, Korban Investasi Bodong FEC Bertambah: 114 Orang, Kerugian Lebih Rp 4 Miliar
Direktur Haki Deddy Permana mengatakan karhutla ialah peristiwa yang sudah berulang terjadi di Sumsel. Bahkan lokasi kebakaran ialah tempat yang sama,
Berita Terkait
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Drama di Hari Bahagia: Bus Pengantin Terperosok, Mempelai Wanita Histeris di Jalan
-
Turis Rusia Nekat! Aksi Gila Naik Kereta Batu Bara Babaranjang Viral!
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka
-
Harga Emas di Palembang Tembus Rp 11 Juta per Suku, Calon Pengantin Panik
-
Eks Teller BNI Palembang Gelapkan Rp5,2 Miliar demi Umroh, Uang Nasabah Raib
-
Cemburu Buta, Polisi di Palembang Aniaya Mantan dan Arahkan Pistol ke Warga
-
Siap-Siap! Dana Kaget Spesial 17 April 2025 Sudah Bisa Diklaim