SuaraSumsel.id - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan berupaya mengemas permainan tradisional layang-layang menjadi festival berkelas dunia, karena permainan itu diminati segala usia, kalangan dan masyarakat lokal, bahkan internasional.
"Festival layang-layang hias dan pertarungan/sabung yang kita gelar hari ini tidak hanya dijadikan agenda rutin Piala Rektor (Rektor Cup) skala lokal, tetapi akan dikembangkan menjadi festival layang-layang nasional, ASEAN, bahkan lebih luas lagi," kata Rektor Unsri Prof Anis Saggaff ketika membuka festival layang-layang di Taman Firdaus Kampus Unsri Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Senin.
Festival layang-layang Piala Rektor 2023 ini diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, dan wartawan mitra Unsri. Tahun depan dikemas menjadi festival tingkat nasional, bahkan ASEAN dan dunia, dengan mengundang peserta dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Layang-layang adalah sejenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa mengandalkan angin kencang dan ruangan terbuka untuk melayangkannya ke udara.
Baca Juga: Akhiri Masa Jabatan, Gubernur Sumsel Herman Deru Ingin Ubah Status Karhutla
Selain peranan angin sangat besar untuk bermain layang-layang, pemainnya juga harus cakap dan terampil agar layang-layang yang dimainkan bisa naik terbang melayang di udara dan dapat dikendalikan dengan baik.
Permainan layang-layang merupakan olahraga fisik, otak, juga terdapat unsur seni dan alam.
Bermain layang-layang, selain menggunakan gerakan tangan dan kaki untuk melayangkannya, juga menguji syaraf motorik, karena memerlukan strategi dan ketangkasan agar tetap bisa melayang dengan baik.
Dalam permainan layang-layang paritan atau sabung (diadu) diperlukan strategi agar bisa mengalahkan atau memutuskan tali layang-layang lawan.
Kemudian, faktor tempat bermain juga berperan besar dalam bermain layang-layang seperti lapangan terbuka dan luas.
Baca Juga: Kapolda Sumsel Curhat Terjunkan 300 Personil Cegah Karhutla, Sebulan Perlu Dana Rp 1 Miliar
Unsri memiliki Taman Firdaus dikelilingi danau dan embung air yang luasnya puluhan hektare, sangat mendukung untuk menjadi tempat penyelenggaraan festival layang-layang hias dan paritan (sabung).
Berita Terkait
-
Bisnis Sri Meilina, Ibu Lady Aurelia yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koas di Palembang
-
Apa Bedanya Koas dan PPDS? Ramai Dibicarakan Buntut Viral Dokter Muda Dihajar di Palembang
-
Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Pengacara Keluarga Lady: Masalah Sangat Sederhana
-
Kasus Dokter Koas Dianiaya: Tak Digaji, Bayar Segini Buat Kuliah Kedokteran di Unsri
-
Harta Kekayaan Orangtua Mahasiswa Kedokteran yang Ibunya Ngamuk Koas, Ternyata Pejabat Penting?
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Momen Haru 305 Lansia Indralaya Resmi Diwisuda, Ini Kisah di Baliknya
-
Helmy Yahya Resmikan AKKSI Sumsel: Misi Bangun Palembang Dengan Konten Positif
-
Cek Link Dana Kaget 15 April 2025! Saldo Gratis Cair, Bisa Langsung Bayar Listrik!
-
Sempat Gandeng RK, Kini Herman Deru Siapkan Rp100 Miliar Bangun Pasar Cinde
-
Pembelian Emas di Palembang Dibatasi, Harga Tembus Rekor Rp10,8 Juta per Suku