SuaraSumsel.id - Mendekati akhir bulan Juni ini, langkah Nyimas Nur Huda atau dikenal Cek Ida ke tokonya kian bergegas. Dia bersama suami, Hendri Yusuf kembali ke toko pempek yang diberi merek seperti nama sang istrinya guna melayani pembeli.
Toko yang berada di jalan Mujahiddin 26 ilir Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kekinian makin ramai dikunjungi pembeli. Situasi ini diakui Cek Ida, telah berlangsung sekitar 5-6 tahun terakhir, tepat saat PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadikan kawasan ini sebagai klaster usaha mikro dari kantor regional officer Palembang.
Cek Ida mengungkapkan usaha pempeknya kian bertumbuh seiring pendampingan yang dilakukan perbankan BRI. Proses pendampingan dilakukan dengan adanya klaster kampung pempek 26 Ilir Palembang.
Di klaster yang beranggotakan 15 pelaku usaha pempek di lorong tersebut, mendapatkan pendampingan BRI. Adapun BRI memberikan pendampingan mulai dari sisi produksi, sisi pembiayaan, kemudahan transaksi digital sampai dengan membentuk pasar digital yang baru dikenalkan BRI yakni Pasar.id.
Baca Juga: Geger, Pelajar SMK di Muara Enim Sumsel Tewas di Rumah Kosong
Cek Ida mengungkapkan bagaimana BRI memberikan bantuan alat produksi, diantaranya menyediakan vakum bagi para pedagang. Vakum yang merupakan alat untuk membuat pempek lebih awet dan tahan lama saat dikirim, membantu pelaku UMKM makin memiliki pasar yang luas.
“Dengan makin dikenalkan secara digital, artinya pempek dikenalkan lebih luas, pembeli semakin banyak bukan lagi orang lokal di Palembang, tapi sejumlah daerah seperti Lampung, dan Pulau Jawa. Karena itu membutuhkan vakum, agar pempek lebih kering dan awet saat dikirim jika membutuhkan waktu pengiriman yang cukup lama,” ujarnya menerangkan.
Alat vakum tersebut banyak membantu UMKM agar memiliki kualitas pempek lebih awet. Selain itu, BRI juga memberikan pendampingan dalam manajemen usaha, termasuk bagaimana mengelola pegawai, sekaligus meningkatkan kapasitas bisnis.
“Banyak yang ditekankan, misalnya saat memproduksi pempek juga memperhatikan mutu, kebersihan, kapasitas produksi, sampai pada bagaimana pegawai makin loyal bekerja,” sambung ia.
Kekinian Cek Ida telah memproduksi mencapai 200 kilogram pempek per hari. Produksi pempek ini mengalami peningkatan di momen-momen tersebut, seperti halnya mendekati hari raya Idul Adha. “Sudah tiga hari ini, kita menambah pegawai karena pembelian meningkat hendak lebaran kurban ini. Dengan harga ekonomis, kami menggunakan pempek tenggiri, dicampur daging gabus untuk pempek premium,” ungkap Cek Ida.
Pendampingan lainnya ialah menciptakan pasar-pasar baru bagi pelaku UMKM ini, perempuan asli keturunan Palembang ini mengungkapkan cukup sering ikut dalam event mempromosikan pempek. “Pernah juga pempek Cek Ida dikenalkan ke pusat oleh-oleh di kantor pusat BRI. Ini sangat membantu promosi merek toko, yang kemudian calon pembeli bisa langsung memesan via marketplace, atau langsung WhatsApp. Dua bulan lalu, kami pun dikenalkan dengan Pasar.id yang merupakan marketplace yang diciptakan BRI, permintaan dari marketplace itu baru muncul dari situ,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
Tag
- # klaster pempek 26 ilir Palembang
- # kampung pempek 26 ilir Palembang
- # pempek 26 ilir Palembang
- # Pempek Palembang
- # kampung pempek Palembang
- # UMKM Pempek Palembang
- # UMKM BRI
- # Digitalisasi UMKM BRI
- # pendamping umkm bri
- # Fellowship BRI
- # BRI Fellowship Journalism
- # BRI Fellowship Journalism 2023
- # palembang
- # sumsel
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Bagikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham, BRI Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Sederet BUMD Pemprov Sumsel Dilaporkan 'Tidak Sehat', Ini Daftarnya
-
Pengakuan Eks Wawako Fitrianti Agustinda Soal Kasus Dana Hibah PMI Palembang
-
Terungkap Alasan Diskotik Darma Agung Club 41 Palembang Operasi Tanpa Izin
-
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Aksesoris Fashion Ini Sukses Tembus Pasar Internasional