SuaraSumsel.id - Bagi orang Sumatera Selatan, terkhusus Palembang, siapa yang tidak mengenal kemplang panggang? Makanan yang maknyus disantap bersama kuliner khas Palembang lainnya.
Kemplang panggang ialah pengolahan lanjutan dari pempek Palembang. Dari bahan olahan terdiri atas daging ikan dan tepung yang kemudian dikeringkan dan dibakar di atas bara api.
Bagi masyarakat asli Palembang membuat kemplang mirip membuat kerupuk yang akan akan disantap bersama makanan lainnya. Meski seolah menjadi makanan pelengkap, namun kemplang panggang telah menjadi makanan khas wong kito.
Pengrajin kemplang panggang di 36 ilir Palembang, Krisna Sari Dewi menceritakan bagaimana ia meneruskan usaha keluarga yang sebelumnya hanya dibuat sebagai kudapan keluarga.
“Di sini rata-rata setiap rumah bisa bikin kemplang. Ini semacam makanan keseharian yang biasanya dibuat untuk keluarga, atau dibagikan kepada sanak keluarga dan tetangga,” ujarnya kepada Suara.com awal pekan ini.
Sari-panggilan Krisna Sari Dewi menyebutkan kemplang panggang pun makanan yang biasa disajikan oleh ibu yang dibuat sendiri di keluarganya. “Seperti membuat pempek, biasanya kan untuk keluarga saja. Kemudian diolah lagi agar juga bisa dijual,” ujar Sari yang menceritakan bagaimana di keluarganya sudah membiasakan memproduksi kemplang karena menjadi makanan rumahan.
Sari mengungkapkan sudah memulai usaha kemplang panggang sejak tahun 2008. Saat itu, usahanya sangat sederhana, dengan kapasitas produksi sesuai dengan kemampuan anggota keluarga. “Dari makanan rumahan, kemudian dicoba untuk dijual. Pertama dijual di pasar-pasar tradisional, pasar Tanggo Buntung,” sambung Sari.
Dalam pembuatan kemplang panggang, Sari menggunakan daging ikan dengan habitat laut, seperti ikan sarden. Dengan ketersediaan daging ikan yang selalu ada di pasar, membuat kemplang panggang berbahan ikan laut akan lebih selalu bisa dibuat setiap saat.
Jenis daging ikan laut juga tampak lebih putih juga menghasilkan warna kemplang panggang yang lebih terang. “Dengan warna kemplang bersih (terang) tampak lebih menarik,” ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Anomali Cuaca Bikin Gagal Panen, Petani Kopi di Sumsel Diingatkan Hal Ini
Selain daging ikan yang dipilih nan segar, Sari pun mengungkapkan rahasia lain dari pembuatan kemplang panggang Palembang ini.
Dikatakan ia, dalam pembuatan kemplang panggang membutuhkan tingkat pengeringan yang sempurna. Hal ini akan memudahkan kemplang tersebut saat dipanggang di atas bara api.
“Biasanya kemplang-kemplang yang kering sempurna, mudah dipanggang. Wong Palembang (orang Palembang) senang makan kemplang yang padat. Bantet, bahasa Palembangnya,” ujar Sari.
Dalam perjalanan usaha rumahan ini, Sari mengungkapkan permintaan kemplang panggang makin diminati. Apalagi saat Bank Rakyat Indonesia atau BRI hadir memberikan kemudahan dalam usaha keluarga tersebut.
“Alhamdulilah BRI sangat membantu, baik modal, pembenahan kawasan sampai pasar jual. Seminggu lalu, kami diikutkan ke Jakarta, pameran, dan dikenalkan kemplang panggang ini, permintaan makin bertambah, Alhamdulillah,” aku sari.
Dalam produksinya saat ini, Sari memproduksi 150 kantong kemplang panggang. Dalam seharinya, ia membutuhkan 10 kilogram daging ikan laut yang membutuhkan waktu satu hari untuk mengelolanya. “Pagi kita masak ikan, lalu setelah matang dijemur, besok siang dibakar atau dipanggang. Ritme kerjanya, pegawai pada pagi hari bikin pempek, lalu panggang kemplang yang merupakan pembuatan pempek kemarin. Setiap hari kita produksi,” ujar Sari.
Tag
Berita Terkait
-
Rangkul Pengrajin Kemplang Panggang Palembang Ciptakan Klaster Ramah Digital
-
Antisipasi Anomali Cuaca Bikin Gagal Panen, Petani Kopi di Sumsel Diingatkan Hal Ini
-
Heboh Dengan Ritual Sumpah Pocong, Pelaku Cabul di Palembang Tempuh Praperadilan
-
Harga Telur Ayam di Palembang Masih Tinggi, Pembeli: Padahal Lebaran Sudah Lama
-
Tiga Calon Jemaah Haji Embarkasi Palembang Gagal Berangkat, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Heboh Warga Temukan Bungkusan Kain Kafan Berlumuran Darah, Dikira Pocong Mini
-
Misteri Mayat dalam Karung di Muba Terkuak, Pelakunya Ternyata PNS dan Anaknya Sendiri
-
7 Fakta Mengejutkan Batu Giok 5.000 Ton yang Ditemukan di Aceh, Nilainya Bisa Tembus Triliunan
-
Inovasi PTBA: Ubah 'Si Hitam' Jadi 'Hijau', Dukung Swasembada Pangan Nasional
-
Sriwijaya FC Terpuruk di Dasar Klasemen, Belum Sekali Pun Menang