Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 27 Mei 2023 | 11:30 WIB
Pengrajin kain tenun Palembang [Suara.com/Tasmalinda]

“Digitalisasi lainnya dilakukan ketika berjualan, ada juga yang sudah merambah Shopee, Tokopedia, juga ada di media sosial yang dibuat secara kreatif dengan sistem pendampingan BRI,” ucapnya. 

Di pusat kerajinan kain 15 Ulu Palembang juga mengenal digitalisasi sebagai adaptasi dan percepatan pengembangan bisnis lokal agar lebih dinamis.

Pemilik Toko Kain tradisional di kawasan Ramayana Palembang, Novi Utama Purnama mengatakan rata-rata pembeliannya kepada pengrajin kain di kawasan 15 Ulu sudah lebih digital. 

Sebagai kawasan destinasi wisata sekaligus pusat industri kain tradisional Palembang, banyak pengrajin yang mengenal sistem digitalisasi dalam kesehariannya. “Rata-rata transaksi sudah mengandalkan ponsel masing-masing, sudah sangat jarang membeli pakai tunai sekarang, sudah cashless,” ujarnya, Jumat (27/5/2023). 

Baca Juga: Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Rp 37 Miliar, Ketua Cabor Bergantian Diperiksa Kejati

Load More