Tasmalinda
Rabu, 24 Mei 2023 | 10:19 WIB
Urban Farming Kampung Sungai Pangeran Palembang Sumsel [Tasmalinda/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Masyarakat di Kelurahan Sungai Pangeran Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) makin giat bertani. Mereka dengan telaten memelihara bayam brazil sejak awal bulan Mei 2023 ini.

Selain bertanam bayam brazil, mereka pun beternak ikan lele di lahan yang sebelumnya ialah lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Minggu (14/5/2023) pagi, warga di kelurahan yang merupakan wilayah terdekat dengan kantor BRI Regional Office Palembang memulai program urban farming.

Menariknya, urban farming yang digalakkan BRI ialah mengenalkan bertanam hidroponik dengan pemanfaatan air sebagai media tanam dan media beternak ikan di lahan yang cukup terbatas.

“Kami berharap nantinya akan lebih banyak ragam tanaman dan ikan yang dibudidayakan,” pinta Yusraneti, Ketua kelompok ibu-ibu di RT 17 Kelurahan Sungai Pangeran Palembang ini.

Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Jalan Tol Penghubung Sumsel dengan Jambi

Ia menceritakan jika dahulunya ibu-ibu terutama di RT tersebut belum mengenal urban farming. Kondisi areal yang cukup terbatas membuat aktivitas bertanam juga tidak banyak dilakukan ibu-ibu di rumahnya. 

“Sejak BRI mengenalkan urban farming, warga menjadi tertarik bertanam hidroponik. Apalagi dengan metode hidroponik yang juga dikombinasikan dengan beternak ikan, sehingga punya manfaatnya ganda. Bisa ada sayur dan ikan yang dipanen dan bisa dijual nantinya,” imbuhnya.

Dia menceritakan jika dahulunya, lahan yang digunakan sebagai lokasi bertanam hidroponik merupakan lahan terlantar. Lahan yang berada di aliran anak sungai yang lambat laun menjadi tempat pembuangan sampah liar oleh warga di sekitarnya.

Urban Farming Kampung Sungai Pangeran Palembang Sumsel [Tasmalinda/Suara.com]

“Kondisi lingkungan bau membuat warga terganggu dan akhirnya sepakat bergotong royong yang kemudian mendapatkan program BRI brinita, BRI bertani di kota,” ujarnya.

BRI pun mendampingi warga yang mencangkup 3 RT ini memberikan edukasi bertanam dan peduli terhadap lingkungan. 

Baca Juga: Meski Surplus Beras, 7750 Ton Beras Impor Thailand Banjiri Sumsel

Ketua Iwabri BRI Regional Office Palembang, Lina Farmamistari mengatakan kantor BRI memiliki program corporate social responsibility (CSR) sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

“Ini taman kota yang kedua yang didampingi oleh BRI, sebelumnya ada kampung sayur Cempako.Di kampung sayur Cempako, sayurannya sudah dijual dan menjadi penghasilan bagi masyarakat,” ujarnya.

Lina berharap kegiatan urban farming yang baru dimulai pada bulan Mei ini, akan memberikan banyak manfaat pada masyarakat sekitar kantor regional.

“Kami mengedukasi bertanam, peduli terhadap lingkungan, masyarakat membudidayakan tanaman sayur brazil, ikan lele di dalam ember, yang nantinya akan menjadi penghasilan masyarakat tersebut,” sambung ia.

Di program CSR ini, BRI memberikan pendampingan baik pertemuan langsung maupun juga secara online. Pemberian pendampingan dilakukan dari komunitas yang berasal dari Yogyakarta, yang sudah berhasil mengembangkan urban farming hidroponik

“Komunitas ini kemudian memberikan edukasi bagaimana membuat media tanam, lalu bagaimana mendiversifikasi tanaman lainnya, sehingga nantinya urban farming ini juga bisa menular ke kampung lain. Di kampung ini ada 4 tim, yang ternyata rata-rata juga nasabah BRI,” terang ia.

Lina berharap, program ini memberikan efek yang besar kepada masyarakat sekitar. Selain membuat lingkungan menjadi bersih, warga juga memiliki taman kota, sumber pangan sekaligus penghasilan ekonomi. “Terlebih BRI mengharapkan akan menjadi ekowisata urban farming di kota Palembang,” imbuhnya.

Program urban farming CSR BRI ini pun mendapatkan kunjungan dari Dinas Pertanian Provinsi Sumsel.

Load More