SuaraSumsel.id - Jumlah titik api atau hotspot di Sumsel mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Jumlah titik api ini diungkapkan terdeteksi di sejumlah lahan-lahan mineral yang tidak produktif alias terlantar.
Di atas lahan tidak produktif itu, sejak Januari hingga 17 Mei 2023 telah terpantau sebanyak 550 titik panas. Jumlah sebaran titik panas itu meningkat diketahui sebelumnya pada periode yang sama di bulan Maret 2023 yang terpantau hanya sebanyak 91 titik panas dan April 300 titik panas.
Dari 17 kabupaten kota, jumlah titik panas terbanyak terpantau berada di wilayah Kabupaten Musi Rawas sebanyak 48 titik panas dan Musi Rawas Utara sebanyak 33 titik panas selebihnya rata-rata 11-20 titik panas.
“Merespons hasil pantauan itu maka pengawasan lahan terlantar tentu jadi prioritas yang diketahui pula sebagian besar merupakan lahan mineral,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru.
Jumlah sebaran titik panas tersebut dikhawatirkan semakin meluas seiring cuaca panas yang berlangsung beberapa pekan ini. Melansir ANTARA, BMKG memprediksi musim panas akan berlangsung hingga akhir tahun atau pada puncaknya di Oktober 2023 atas adanya fenomena badai El-Nino.
Pemerintah provinsi Sumsel saat ini pula mulai mengaktifkan pengoperasian Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya menanggulangi karhutla.
Pengaktifan TMC itu dilakukan setelah Gubernur Sumsel menerbitkan surat izinnya, pada Rabu (26/4) yang kemudian diteruskan ke setiap kepala daerah di 17 kabupaten dan kota setempat.
TMC merupakan kegiatan modifikasi atau merekayasa cuaca untuk meningkatkan potensi turunnya hujan di antaranya dengan cara menyemai garam dalam jumlah besar ke awan potensial.
Potensi ini perlu dimitigasi karena akan berdampak terhadap ketersediaan air untuk pertanian, PLTA, wisata, dan dampak sosial-ekonomi seperti tahun 2015.
Baca Juga: Berulah Lagi, Residivis Narkoba di Sumsel Ditangkap Bersama Sabu 5,3 Kilogram
Data yang didapatkan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan saat itu karhutla mengakibatkan kekeringan tanaman padi seluas 597 ribu hektare termasuk di Sumsel. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ramai Warga Berjejal Saksikan Sumpah Pocong Rian Antoni, Ini Kedua Kali Lakukan Ritual
-
Pria di Palembang Jalani Sumpah Pocong, Ustadz Khalid Basalamah: Tak Ada Sumpah Pocong Dalam Islam
-
Mushola Al Manan di Palembang Mendadak Sesak, Pria 40 Tahun Jalani Ritual Sumpah Pocong
-
Geger Sumpah Pocong Pria 40 Tahun di Palembang, Tak Terima Difitnah Cabuli Bocah
-
Dipanggil KPK Buntut Istri Pamer Tas Mewah, Maulan Aklil Ternyata Wali Kota Paling Tajir di Babel
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Tingkatkan Produktivitas & Efisiensi Layanan, BRI Konsisten Lakukan Business Process Reeingineering
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas