SuaraSumsel.id - Warga Sumatera Selatan atau biasa akrab dengan panggilan Wong Sumsel diingatkan agar bersiap karena musim kemarau akan berlangsung lebih panjang, yakni sampai Oktober 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan karena pengaruh El Nino.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumsel Nandang Pangaribowo mengatakan secara umum wilayah Sumsel sedang berlangsung pancaroba dari musim hujan ke kemarau.
”Sampai saat ini kami perkirakan di wilayah Sumsel musim kemarau akan berlangsung di bulan Mei dasarian kedua sampai dengan Juni dasarian ketiga dan berlangsung hingga Oktober 2023,” katanya.
Baca Juga: Tragis, Petugas SPBU di Indralaya Sumsel Tewas Ditabrak Bus Saat Ingin Isi Solar
Pada Agustus di bagian tengah dan timur Sumsel, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin, Ogan Komering.
Sementara pada Juli, puncak musim kemarau di bagian barat Sumsel, yaitu Kota Lubuklinggau, Kota Pagar Alam, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat.
Berdasarkan data yang dihimpun BMKG Sumsel, potensi El Nino akan terjadi pada semester kedua Tahun 2023.
"Sehingga semua pihak pemangku kepentingan berkaca dari tahun 2015 dan 2019 yang terjadinya El Nino. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup signifikan di wilayah Sumsel yang menyebabkan asap dapat timbul hingga masuk ke Kota Palembang," katanya.
BMKG Sumsel juga telah mengimbau masyarakat dan terutama pemerintah daerah untuk siap siaga terhadap dampak El Nino.
Baca Juga: Tidak Ditahan Penyidik Polda Sumsel, Lina Mukherjee Dijerat Pasal Berlapis
”Apabila benar-benar terjadi El Nino tersebut dampaknya itu akan cukup signifikan di wilayah timur Sumsel karena banyak memiliki lahan gambut, jadi bila titik panas terjadi di musim kemarau cukup banyak di daerah tersebut itu akan memudahkan terjadinya karhutla, maka dari itu kami meminta untuk pemerintah daerah selalu siap siaga,” kata dia.
Pada Maret 2023, Gubernur Sumsel menerbitkan surat penetapan bahwa Sumsel berstatus siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
TMC merupakan kegiatan modifikasi atau merekayasa cuaca untuk meningkatkan potensi turun hujan di antaranya dengan cara menyemai garam dalam jumlah besar ke awan potensial. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ternyata Lina Mukherjee Tak Dipenjara, Ini yang Sebenarnya Terjadi
-
Lina Mukherjee Ngaku Dapat Intimidasi, Sampai Masuk UGD
-
Baru Dibangun 3 Tahun, Rusunawa Pemkab OKU Timur Senilai Rp 17 Miliar Terbengkalai
-
Korupsi Dana Hibah, 3 Komisioner Bawaslu Prabumulih Dituntut 5 Tahun Penjara
-
Penampilan Lina Mukherjee Saat Jadi Tahanan Disorot: Akhirnya Bisa Juga Sopan
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Biar Tahan 10 Tahun, Ini 6 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik yang Benar
-
Lebih Nyaman atau Lebih Sexy? Ini Bedanya Push-Up Bra dan Bralette 2025
-
Dapat Saldo Dadakan! Klaim Sekarang 5 Link DANA Kaget Terbaru
-
Masih Ditahan, Kini Tersangka Lagi: Ini Profil Alex Noerdin dan 3 Kasus Korupsi Besarnya
-
Bukan Cuma Tangguh, Ini 7 Sepatu Gunung yang Cocok Buat Hiking & Hangout 2025