SuaraSumsel.id - Ratusan ikan di kolam retensi mal Palembang Icon di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ditemukan dalam keadaan mati dan mengapung. Kondisi ini diduga berasal dari kondisi air yang sudah tercampur dengan limbah dari mal tersebut.
Perkumpulan Lingkar Hijau menemukan ratusan ikan di kolam retensi tersebut sudah mengapung baik bentuknya kecil maupun sudah berukuran besar.
"Tampak memang sudah mengapung dan terlihat airnya tidak jernih," ujar Perwakilan Perkumpulan Lingkar Hijau, Adit kepada Suara.com.
Dia memprediksi jika ikan-ikan mati tersebut akibat keracunan limbah yang berasal dari aktivitas usaha di wilayah tersebut. "Ratusan ikan di temukan mati dikolam retensi GOR Kampus Palembang yang berada di dalam kawasan Palembang Icon Mall., Kuat diduga ikan ikan ini mati akibat keracunan oleh limbah yang berasal dari aktifitas usaha di wilayah tersebut," sambung ia.
Dia pun mempertanyakan langkah Pemerintah Kota Pemkot) Palembang menyikapi ikan-ikan yang berada di ruang publik mati dan mengapung.
"Padahal kawasan Palembang Icon yang sebelum bernama GOR Kampus Palembang, dijadikan ruang terbuka hijau bagi kota Palembang. Saat itu, lokasi GOR dipadati tanaman dan kolam yang berfungsi sebagai kolam retensi bagi kota Palembang," jelasnya.
Pemerintah pada 2009 mengalihfungsikannya menjadi ruang private kepada sektor swasta, dengan dibangun mal Palembang Icon. Kerjasama dilakukan Pemkot dengan mal dengan skema Build Out Transfer (BOT).
"Saat itu penolakan terjadi dari warga sipil, karena mengetahui dampak yang bakal terjadi. Apalagi kolam retensi itu pun berfungsi sebagai pengendali banjir di Palembang. Namun penolakan tersebut tidak digubris oleh Pemerintah dan kalangan legislatif. Akibatnya di kawasan tersebut kekinian banyak kafe-kafe dan pusat penjualan makanan. Sementara fungsi sebagai kolam retensi menjadi hilang, bahkan juga menyumbang banjir," ucapnya.
Pantuan kekinian, ikan-ikan yang mati mulai berkurang.
Baca Juga: Sejumlah Massa Geruduk Kementerian ATR/BPN, Tuntut Dugaan Pengeluaran Sertifikat HGU Palsu di Sumsel
Berita Terkait
-
Wagub Mawardi Yahya Bergabung di Partai Gerindra, Bakal Lawan Herman Deru di Pilkada 2024?
-
Sempat Beradu Mulut, Keluarga Pasien Pukul Dokter di RSUD Talang Ubi
-
Jadi Tersangka Menghina Agama Islam, Lina Mukherjee Kembali Bikin Konten Babi Bawa Berkah
-
Astagfirullah, Dua Kotak Amal Masjid di Palembang Dicuri Saat Lebaran, Uang Rp300 Ribu Raib
-
Gemasnya Kucing Oren Dibonceng Mudik ke Palembang, Aman Gak Sih?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Nyesek Sepatu Idaman Ternyata Sempit? Jangan Dijual! Coba 7 Trik 'Ajaib' Ini
-
Jabatan Wali Kota Prabumulih Arlan 'Di Ujung Tanduk' Gara-gara Ulah Anaknya di Sekolah?
-
Tetiba Muncul Dalih 'Chat Mesum' Jadi Alasan Buat Copot Kepsek yang Tegur Anak Walkot
-
Dugaan Blunder Sang Anak Jadi 'Beban', Siapa Sebenarnya Wali Kota Prabumulih Arlan?
-
Siapa Roni Ardiansyah? Sosok Kepsek yang 'Disingkirkan' Usai Tegur Anak Walkot Prabumulih