SuaraSumsel.id - Hari Perempuan Internasional juga dirayakan aktivis di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Tuntutan utamannya ialah mencegah sekaligus melawan kekerasan terjadi pada kelompok perempuan.
Direktur WCC Palembang Yesi Ariyani juga mengungkapkan jika gerakan keadilan bagi perempuan harus terus dikampanyekan.
"Kekerasan masih mengancam ruang hidup perempuan termasuk di Palembang ini," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (8/3/2023).
Berdasarkan catatan pada tahun 2023 lembaga WCC yang menjadi anggota Konsorsium Permampu bersama Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumsel sekaligus Jaringan Aktivis Perempuan Palembang, kekerasan pada perempuan terus mengancam.
Baca Juga: Pantas Jadi Incaran, Potensi Batu Bara di Sumsel Diklaim 50 Persen Cadangan Nasional
"Karena itu, diperlukan gerakan bersama melawannya sekaligus mendukung pemenuhan hak-hak perempuan," sambung Yessi.
Pada tahun 2022 lalu, setidaknya sebanyak 112 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani langsung. Jumlah ini belum termasuk kasus yang ditangani lembaga pengada layanan pendampingan dan advokasi perempuan lainnya di Palembang.
"Kekerasan yang dialami perempuan telah mengancam mereka untuk dapat hidup aman, mengancam kebebasan sehingga muncul mendiskriminasi perempuan. Sayangnya permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan pemenuhan hak-hak perempuan belum menjadi prioritas utama Pemerintah" sambungnya.
Padahal banyaknya permasalahan perempuan yang dialami sangat berdampak kepada tingginya angka kemiskinan.
"Di dalam konstitusi, jelas disebutkan bahwa, perempuan adalah Warga Negara Indonesia dan sudah menjadi tanggungjawab negara (pemerintah) untuk menjamin kehidupan perempuan yang layak, tidak terdiskriminasi dan bebas dari segala bentuk kekerasan," sambung Yessi.
Baca Juga: 174.800 Batang Rokok Ilegal Asal Jatim Gagal Beredar di Sumsel, Harga Jual Lebih Murah
"Tidak mudah membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan. Apalagi menuntut tanggung jawab pemerintah atas kewajiban melakukan pemenuhan hak-hak tersebut dibutuhkan berbagai macam upaya dan kerja bersama berbagai pihak secara terus menerus untuk mewujudkannya," imbuh Yessi
Berita Terkait
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
-
Niat Bersihkan Nama Palembang, Acara Masak Besar Richard Lee Malah Ricuh?
-
Dokter Richard Lee Sumbang 1 Ton Ayam untuk Masak Besar di Palembang
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Harga Melonjak Saat Idul Fitri, Sumsel Catat Inflasi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir
-
Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang
-
Pendanaan KUR dari BRI Membuat Usaha Suryani Berkembang, Ini Kisahnya
-
Kronologi Kecelakaan Kerja PT Pusri yang Tewaskan Pekerja Saat Malam Takbiran
-
Awas Modus Ganjal ATM Marak! Warga Palembang Jadi Korban, Uang Lenyap Sekejap