SuaraSumsel.id - Peristiwa jari kelingking bayi di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terpotong meninggalkan sesal dan duka bagi keluarga. Tidak terlebih sang ayah yang kekinian mencari keadilan atas anak bayi kelimanya tersebut.
Pihak keluarga menceritakan kekesalannya karena sebelum peristiwa tersebut terjadi, perawat di RS Muhammadiyah Palembang sudah diingatkan tidak perlu menggunakan gunting.
Saat membuat laporan di polisi, ayah bayi Suparman (37) menceritakan jika pihak keluarga awalnya sudah melihat gelagat perawat yang tidak profesional.
Warga Jalan Tembok Baru, Lorong Tanjung, Kecamatan Jakabaring mengungkapkan jika anak bayinya tersebut mengalami demam sejak Jumat (3/1/2023). Dengan pertimbangan agar mendapatkan perawatan medis, maka pihak keluarga membawa bayi tersebut ke RS Muhammadiyah Palembang.
Bayi yang baru berusia 8 bulan tersebut kemudian dirawat di ruang rawat kelas III. Dia mendapatkan infus di tangan kiri. Saat perawat tersebut hendak memperbaiki infus yang tertancam di tangan kiri tersebut sempat mengalami kesulitan.
"Saat itu saya sudah ingatkan untuk membuka perbannya saja, namun perawatnya tidak mau dengar dan mengambil gunting besar sehingga terpotong jari kelingking anakku,” ungkap Suparman dengan nada sesal.
Sang ayah pun akhirnya melaporkan perawat tersebut ke polisi, Sabtu (4/2/2023). Bayi yang dirawat sejak Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 10.30 WIB akhirnya mendapatkan operasi dari pihak rumah sakit dan dipindahkan ke ruang VIP.
“Iya pak, anak saya terpotong jari kelingking sebelah kiri, berawal terlapor ini mau membuka infus," terang sang ayah.
Suami dari Sri Wahyuni mengakui jika pihak rumah sakit akan bertanggungjawab. “Saya ini meminta pertanggung jawaban terlapor, namun dia tidak mau menemui saya. Karena bagaimana nasib anak saya ke depan, dia sudah cacat oleh terlapor (perawat),” terangnya melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Kapal Tujuan OKI Sumsel Terbakar di Selat Bangka, Begini Kondisi 19 Penumpang
Laporan korban sudah diterima dengan nomor LP/B/273/II/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel perkara kesalahan menyebabkan orang luka berat, yakni UU No 1 Tahun 1946 tentang Pasal 360 KUHP.
Polisi pun melakukan penyelidikan atas kasus ini. Sementara RS Muhammadiyah Palembang mengungkapkan sudah menonaktifkan perawat tersebut.
“Alhamdulillah, operasi berjalan baik dan lancar,” kata Muksin, Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang.
“Kami bicara apa adanya. Kondisi bayi itu dalam keadaan baik, sehat masih dalam pengawasan,” sambung Muksin.
Kata Muksin, pihak keluarga sempat meminta untuk bertemu dengan perawat tersebut, Jumat (3/2/2023) siang namun pertemuan tersebut tidak berlangsung.
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Jari Kelingking Bayi di Palembang Terpotong Saat Ganti Infus: Keluarga Polisikan Perawat
-
Nahas! Jari Kelingking Bayi 8 Bulan di Palembang Terpotong Saat Ganti Infus, Keluarga Polisikan Perawat
-
Tidur Pulas di Posko KKN, Mahasiswa Unbara Tertembak Peluru Tajam
-
5 Fakta Perawat di Palembang Gunting Jari Kelingking Bayi sampai Putus: Berawal saat Buka Infus
-
Kembali Digelar Meski Pandemi, Puncak Cap Go Meh di Pulau Kemaro Membludak
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Ternyata Cuma 7 Langkah! Rahasia Ombre Lips Korea Sempurna untuk Pemula
-
Bukan Lagi di Jalan Raya, Anak Muda Sumsel Kini Punya Sirkuit untuk Adu Nyali Balap
-
Bibir Gelap atau Kering? Ini Trik Ombre Lips Korea Untukmu
-
Di Balik Riuh Festival Bidar Palembang: Tradisi yang Menyatukan dan Menghidupi
-
Mencekam di Gelora Sriwijaya Palembang! Tali Bendera Gagal Terikat, Merah Putih Nyaris Jatuh