SuaraSumsel.id - Balai Bahasa Sumatera Selatan meluncurkan Kamus Bahasa Komering –Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya melestarikan bahasa asli daerah.
Kepala Balai Bahasa Sumsel Umar Solikhan mengatakan ada sebanyak 4.479 lema dan sublema yang tercatat dalam Kamus Bahasa Komering – Indonesia.
Kamus ini merupakan edisi pertama yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Sumatera Selatan dalam bentuk cetak, dan selanjutnya dibuat dalam bentuk digital.
“Peluncurannya kemarin (14/11/2022) di OKU Timur. Kamus Bahasa Komering-Indonesia ini sudah dalam proses cetak, ditargetkan awal tahun depan sudah bisa dipublikasikan kepada masyarakat,” kata dia, sasaran khususnya untuk bisa menjadi sebagai bahan pengajaran untuk anak-anak usia sekolah.
Umar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap dedikasi dan keseriusan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sehingga pihaknya bisa menyelesaikan perumusan kamus tersebut.
Sebab tanpa dukungan, lanjutnya, dapat dikatakan mustahil bagi Balai Bahasa Sumsel untuk merampungkan penyusunan sebanyak 4.479 lema dan sublema Bahasa Komering yang terdiri dari dialeg Pulau Negara dan Dialeg Aji ke dalam bahasa Indonesia.
Adapun perumusan ribuan lema dan sublema tersebut terhitung sejak tahun 2019 melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan hingga akademisi dan cendekiawan suku komering di daerah Sumatera Selatan.
Umar menyebutkan, OKU Timur layak menjadi daerah percontohan atas dedikasi yang diberikannya mengingat daerah ini juga mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara UKBI terbanyak nasional, Senin 14 November 2022.
Penghargaan UKBI atau Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia itu diberikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kepada Bupati OKU Timur Lanosin setelah mengikutsertakan 12.500 orang pelajar SD-SMP daerah setempat.
Baca Juga: 32 Desa di Sumatera Selatan Belum Teraliri Listrik, Ini Penyebabnya
“OKU Timur layak menjadi daerah percontohan dalam upaya pelestarian bahasa asli daerah atas dedikasi mereka,” ujarnya.
Sementara itu, ia menyatakan, vitalitas bahasa asli daerah Sumsel saat ini diklasifikasikan berada dalam kondisi yang mengalami penurunan sehingga sejatinya membutuhkan tindakan revitalisasi supaya tetap lestari.
Balai Bahasa Sumsel mencatat ada sebanyak enam bahasa asli yang ada di daerah ini, masing-masing Bahasa Komering, Kayu Agung, Lematang, Melayu Ogan dan Bahasa Pedamaran.
Semua bahasa asli daerah tersebut mengalami penurunan vitalitas atau penuturannya sudah sedikit dimanfaatkan masyarakat karena disebabkan oleh banyak faktor di antaranya pengaruh perkembangan pemanfaatan teknologi komunikasi internet, politik ekonomi dunia dan migrasi masyarakat.
“Revitalisasi artinya berusaha mendeskripsikan aspek bahasa dari segi fonilogi, morfologi sintaksis, tata bahasa untuk didokumentasikan," ujarnya.
Setelah itu dilakukan pencatatan atau registrasi bahasa untuk bisa jadi bahan pembelajaran di sekolah-sekolah.
Berita Terkait
-
32 Desa di Sumatera Selatan Belum Teraliri Listrik, Ini Penyebabnya
-
Wisata Olahraga Sriwijaya Ranau Gran Fondo Makin Ramai Turis Manca Negara
-
Pesta Wirausaha Palembang, Presiden TDA: Resesi Dihadapi Dengan Kolaborasi
-
Dilengkapi Dua Lift, Revitalisasi Jembatan Ampera Palembang Telan Dana Rp 27 Miliar
-
Tambang Batu Bara Ilegal di Lahat Sumsel Ditertibkan, Modus Operasinya Begini
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan