Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 15 November 2022 | 13:31 WIB
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah (tengah) menerima piagam penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia sebagai peserta paling banyak nasional, dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI [ANTARA/HO-Balai Bahasa Sumsel]

SuaraSumsel.id - Balai Bahasa Sumatera Selatan meluncurkan Kamus Bahasa Komering –Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya melestarikan bahasa asli daerah.

Kepala Balai Bahasa Sumsel Umar Solikhan mengatakan ada sebanyak 4.479 lema dan sublema yang tercatat dalam Kamus Bahasa Komering – Indonesia.

Kamus ini merupakan edisi pertama yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Sumatera Selatan dalam bentuk cetak, dan selanjutnya dibuat dalam bentuk digital.

“Peluncurannya kemarin (14/11/2022) di OKU Timur. Kamus Bahasa Komering-Indonesia ini sudah dalam proses cetak, ditargetkan awal tahun depan sudah bisa dipublikasikan kepada masyarakat,” kata dia, sasaran khususnya untuk bisa menjadi sebagai bahan pengajaran untuk anak-anak usia sekolah.

Baca Juga: 32 Desa di Sumatera Selatan Belum Teraliri Listrik, Ini Penyebabnya

Umar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap dedikasi dan keseriusan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sehingga pihaknya bisa menyelesaikan perumusan kamus tersebut.

Sebab tanpa dukungan, lanjutnya, dapat dikatakan mustahil bagi Balai Bahasa Sumsel untuk merampungkan penyusunan sebanyak 4.479 lema dan sublema Bahasa Komering yang terdiri dari dialeg Pulau Negara dan Dialeg Aji ke dalam bahasa Indonesia.

Adapun perumusan ribuan lema dan sublema tersebut terhitung sejak tahun 2019 melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan hingga akademisi dan cendekiawan suku komering di daerah Sumatera Selatan.

Umar menyebutkan, OKU Timur layak menjadi daerah percontohan atas dedikasi yang diberikannya mengingat daerah ini juga mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara UKBI terbanyak nasional, Senin 14 November 2022.

Penghargaan UKBI atau Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia itu diberikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kepada Bupati OKU Timur Lanosin setelah mengikutsertakan 12.500 orang pelajar SD-SMP daerah setempat.

Baca Juga: Wisata Olahraga Sriwijaya Ranau Gran Fondo Makin Ramai Turis Manca Negara

“OKU Timur layak menjadi daerah percontohan dalam upaya pelestarian bahasa asli daerah atas dedikasi mereka,” ujarnya.

Sementara itu, ia menyatakan, vitalitas bahasa asli daerah Sumsel saat ini diklasifikasikan berada dalam kondisi yang mengalami penurunan sehingga sejatinya membutuhkan tindakan revitalisasi supaya tetap lestari.

Balai Bahasa Sumsel mencatat ada sebanyak enam bahasa asli yang ada di daerah ini, masing-masing Bahasa Komering, Kayu Agung, Lematang, Melayu Ogan dan Bahasa Pedamaran.

Semua bahasa asli daerah tersebut mengalami penurunan vitalitas atau penuturannya sudah sedikit dimanfaatkan masyarakat karena disebabkan oleh banyak faktor di antaranya pengaruh perkembangan pemanfaatan teknologi komunikasi internet, politik ekonomi dunia dan migrasi masyarakat.

“Revitalisasi artinya berusaha mendeskripsikan aspek bahasa dari segi fonilogi, morfologi sintaksis, tata bahasa untuk didokumentasikan," ujarnya.

Setelah itu dilakukan pencatatan atau registrasi bahasa untuk bisa jadi bahan pembelajaran di sekolah-sekolah.

Diketahui sebelum bahasa Komering, Balai Bahasa sudah menerbitkan kamus Bahasa Palembang-Indonesia ( https://kamus-palembang.loko.co.id ) dan bahasa-bahasa asli daerah lainnya yang juga akan bertahap di dokumentasikan dalam bentuk kamus. (ANTARA)

Load More