Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 04 Oktober 2022 | 21:38 WIB
Proses pemeriksaan dugaan pelaku penganiayaan dan pemukulan diksar UIN Raden Fatah Palembang [ist]

“Untuk perizinan tidak ada izin, karena pertanyaan ini juga muncul pada proses pemeriksaan tadi. Izin dari UIN tidak ada, izin ke pembina tidak ada. Jika terbukti melanggar maka kita akan mengikuti aturan dari pedoman kode etik pelanggaran mahasiswa,” akunya.

Selama proses pemeriksaan berlangsung puluhan mahasiswa yang merupakan anggota UKMK Litbang ikut menyambangi gedung rektorat kampus A UIN Raden Fatah.

Jurnalis dihalangi meliput

Menurut pantauan wartawan di lapangan, puluhan mahasiswa tersebut melakukan upaya menghalangi awak media untuk melakukan proses liputan kasus tersebut.

Baca Juga: 5 Kilogram Sabu Dalam Kotak Pempek Gagal Beredar di Sumsel, Sindikat Antar Pulau

“Dari puluhan mahasiswa itu ada upaya menghalangi, mendorong dan memukul awak media agar tidak mengambil foto dan video ke 10 mahasiswa yang dipanggil setelah usai menjalani pemeriksaan,” ujar salah satu wartawan yang sempat terkena pukul oleh mahasiswa yang merupakan anggota dari UKMK Litbang

Sementara AJI Palembang mengeluarkan pernyataan sikap akan melaporkan ke penegak hukum atas aksi sekelompok mahasiswa yang memukul, mengganggu dan menghalang-halangi kerja jurnalistik saat melakukan peliputan di UIN Raden Fatah, Selasa (4/10/2022).

Berdasarkan laporan sementara yang diterima AJI Palembang, enam orang jurnalis termasuk empat diantaranya anggota AJI Palembang melakukan kerja-kerja jurnalistik untuk meliput perkembangan peristiwa pengroyokan pada diksar UKMK Litbang UIN Raden Fatah.

Ketua AJI Palembang, Prawira Maulana mengatakan enam orang jurnalis menunggu para terduga pelaku di lantai satu. Saat menunggu sudah banyak mahasiswa yang diduga rekan-rekan dari para terduga pelaku.

Saat para terduga pelaku turun untuk kemudian dibawa menggunakan mobil,

Baca Juga: Praktik Plonco Kerap Terjadi di Sumsel, Kriminolog: Karaktek Sok Preman Jangan Terbudaya

"Di situlah para mahasiswa ini mulai mengganggu dengan menutupi ruang gerak para jurnalis, memukul kamera sampai ada yang mendorong dan memukul," ujar Prawira dalam keterangan persnya.

Load More