Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 06 September 2022 | 16:28 WIB
Ilustrasi angkutan kota (angkot) mogok [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraSumsel.id - Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan akhir pekan lalu. Situasi ini diakui para sopir angkutan kota di Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) menyulitkan.

Karena itu, guna penyesuaian tarif, puluhan angkutan di Pagar Alam mogok mengangkut penumpang. Dua angkutan kota (angkot) jurusan Pagaralam-Jarai dan Pagar Alam-Pendopo Lintang selama setengah hari tidak mengangkut penumpang, Selasa (6/9/2022).

Puluhan angkot yang mogok ini membuat pelajar dan masyarakat setempat kesulitan dan bahkan ada yang tidak bersekolah.

Personel Polsek Pagaralam Utara dan Sat Intelkam Polres Pagaralam Utara melakukan pengamanan menyusul puluhan sopir angkot jurusan Pagar Alam-Jarai dan Pagar Alam-Pendopo Lintang menggelar aksi mogok, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Sandiaga Dukung Gerakan Beli Kreatif Sumsel

Pantauan Sumselupdate.com puluhan sopir angkot ini sepakat mogok dan berkumpul di Terminal Pagar Gading, Kelurahan Kuripan Babas, Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam.

Salah seorang peserta aksi mengungkapkan jika aksi mogok ini dilatar belakangi guna menyamakan ongkos baik tujuan dari Pagar Alam ke Jarai maupun tujuan Pendopo Lintang.

Untuk rincian ongkos angkot jurusan Pagara Alam-Jarai Rp8.000 per orang dan jurusan Pagar Alam-Pendopo Lintang Rp30.000 per penumpang.

Penyamaan ongkos angkot ini dilatarbelakangi ongkos penumpang yang dipungut dari sopir angkot berbeda. Terlebih lagi, situasi terkini BBM yang sedang naik harganya.

Kapolsek Pagaralam Utara Iptu Ramsi melalui Kanit Intel Polsek Pagar Alam Utara Aipda Eka Nopriza beserta Kanit Provos Aipda Iman Setiawan dan Kanit Samapta Aipda Sambas didampingi Kasat Intel Iptu Bagus mengatakan, aksi mogok sopir angkot ini berlangsung kondusif.

Baca Juga: Dua Pejabat BUMD Pemprov Sumsel Diperiksa KPK, Usut Keuangan PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel

Load More