SuaraSumsel.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sumsel Bersatu demonstrasi di depan kantor DPRD Provinsi Sumsel pada Rabu, (10/8/22). Mereka meminta agar Pemerintah Daerah atau Pemda memperjuangkan aset asrama mahasiswa Sumsel yang berada di Yogyakarta.
Salah satu orator Hafidz mengungkapkan jika tuntutan dalam aksi menceritakan bagaimana saat ini mahasiswa malah diusir paksa oleh oknum yang diduga preman bayaran.
"Lokasinya di asrama mesudji bermasalah. Semua permasalahan bermula sejak tahun 2015 hingga saat ini. Mahasiswa Sumsel yang kuliah di Jogja saat ini tengah mempertahankan aset provinsi yaitu asrama mesudji. Kami berharap mahasiswa masih bisa menghuni dan tidak akan kemanaa-mana. Tetap berada di asrama meski kondisi asrama sudah tidak layak huni" terang Hafidz saat demonstrasi.
Hafidz menjelaskan, kedatangannya bersama rekan seperjuangannya dengan maksud agar pemerintah provinsi ikut terlibat secara aktif dalam permasalahan ini.
Baca Juga: Penampakan Dua Rumah Mewah Milik Pelaku Hacker di Lubuklinggau Sumsel, Ada Kolam Renang Private
"Karena asrama mesudji ini sudah melahirkan tokoh-tokoh yang bermanfaat untuk provinsi Sumsel, sehingga kita menuntut pemerintah untuk ikut mempertahankan aset ini karena jika pemprov lamban dan tidak terlibat cepat maka aset yang telah ada dari tahun 1952 ini bisa hilang," terang dia.
"Karena dari mahasiswa, alumni dan juga masyarakat Sumsel yang ada di Jogja tidak tinggal diam, kami melawan. Kita pernah membawa permasalahan ini hingga ke Pengadilan Negeri (PN) namun kita kalah, selanjutnya kita melakukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) namun tetap kalah, sehingga terakhir sudah masuk tahap kasasi, maka dari itu kami menuntut pemerintah harus cepat mengambil langkah," pinta Hafidz.
Demonstrasi ini ditemui Ketua DPRD Provinsi Sumsel, R.A Anita Noeringhati. Dia pun membeberkan sejumlah permasalahan di aset pemerintah daerah tersebut.
Menurut Anita, pihaknya sudah sejak lama memperhatikan permasalahan yang saat ini menjadi keresahan mahasiswa Sumsel yang berada di Jogja. Pasalnya, Komisi I DPRD Sumsel telah melakukan pertemuan dengan penasihat hukum untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kita sudah mengundang beberapa pihak dan memang ditemukan indikasi pemalsuan dokumen, resume notulensi akan dijadikan alat bukti di pengadilan. Namun kendala kita adalah sulit untuk membuktikan yang kita nyatakan aset, karena tidak terdaftar jadi legal standing kita diragukan dimata hukum," jelas Anita.
Baca Juga: Alumni Universitas Jambi Sarjono Turin Jabat Kajati Sumsel
Menurut Anita, saat ini kondisi asrama Mesudji yang ada di Jogja memang sudah sangat memprihatinkan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Fakta Kasus Dokter RSMH Palembang: Dari Tendangan Brutal Hingga Dinonaktifkan
-
Jajal Drone Penebar Benih di Sumsel, Prabowo Kaget: Ternyata Sehari Bisa 25 Hektare
-
Fakta Mengerikan Konsulen Diduga Tendang Testis Dokter Muda Unsri Sampai IGD
-
Terbang ke Sumsel, Prabowo Mau Luncurkan Gerina hingga Tanam Raya di Banyuasin
-
Ngaku Titisan Eyang Putri, Dukun Setubuhi Mahasiswi 7 Bulan Hingga Hamil
Tag
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Indonesia Siap Sikut China Jadi Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
-
Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani
Terkini
-
Ekonomi Sumatera Selatan Tumbuh Positif di Triwulan I-2025, Ini Faktor Pendorongnya
-
Promo Susu Hebat Alfamart: Hemat Rp15.000 Setiap Belanja Rp150 Ribu
-
Hakim Tolak Praperadilan Eks Wawako Fitrianti Agustinda, Kasus Korupsi Hibah PMI
-
Puluhan Siswa SD di PALI Tumbang Usai Santap MBG, Dilarikan ke RS dalam Kondisi Lemas
-
Detik-Detik Ustad di Palembang Jadi Korban Begal: Dianiaya dan Motornya Dibawa Kabur