Halo Warga Palembang, Pemerintah Kembali Wajibkan Masker Saat di Luar Ruangan

SuaraSumsel.id - Wali Kota Palembang Harnojoyo meminta warga kembali memakai masker saat beraktivitas di dalam dan luar ruangan sebagai upaya mitigasi penularan COVID-19. Hal ini ditekankan sebagai intruksi pemerintah kepada masyarakatnya.

Harnojoyo mengatakan permintaan tersebut merupakan respons atas kebijakan pemerintah pusat untuk memitigasi penularan COVID-19 yang belakangan mengalami peningkatan kasus positif secara nasional.

“Kami baru dapatkan informasi atas kebijakan kembali memakai masker itu hari ini. Tapi tentu segera kami tindaklanjuti pemberlakuannya sebagai upaya mitigasi COVID-19,” kata dia saat dikonfirmasi usai Rapat Paripurna Ke-11 DPRD Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menilai penggunaan masker itu tidak terbatas hanya untuk mencegah penularan COVID-19 tetapi penting untuk menjaga kesehatan tubuh dari penyakit menular lainnya.

Baca Juga: Di Sumsel Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Kenaikan Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang berkomitmen mengoptimalkan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya untuk mencegah penularan.

“Dari situ terhitung sejak Juni 2022 hingga saat ini Kota Palembang berada di level 1 atau kategori penularan rendah COVID-19, capaian ini buah kerja sama pemerintah-masyarakat yang harus dipertahankan,” kata dia.

Berdasarkan kajian tenaga kesehatan, sekitar 86 persen penyakit menular itu masuk ke tubuh melalui sistem pernapasan.

“Jadi sangatlah kami anjurkan warga untuk kembali menggunakan masker,” katanya.

Melansir ANTARA, Berdasarkan rekap data situasi COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang, Minggu (10/7), jumlah kasus positif COVID-19 ada dua kasus dan kasus aktif dalam perawatan 58 kasus, sedangkan kasus meninggal dunia nihil.

Baca Juga: Tak Terima Ibu Ditembak, Anak di Sumsel Habisi Nyawa Ayah Tiri Sampai Dikubur di Kebun Karet

Juru Bicara COVID-19 Dinas Kesehatan Palembang Yudhi Setiawan melaporkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah tersebut saat ini sudah mencapai 1.200.486 orang atau 85,02 persen dari 1.412.064 target sasaran.