SuaraSumsel.id - Peristiwa kurang enak dialami pendakwah terkenal Indonesia, Ustadz Abdul Somad atau UAS. Dia dan keluarga mengalami deportasi oleh negara SIngapura, hingga harus kembali ke Indonesia via Batam.
Di video yang diunggah di akun YouTube yang dikelolanya, UAS mempertanyakan alasan dirinya dan keluarga dideportasi oleh Pemerintah Singapura.
Meski telah kembali ke Indonesia, UAS masih belum mendapatkan penjelasan mengapa dirinya dan keluarga dideportasi dan dilarang berkunjung ke negara tersebut. Bahkan UAS mempertanyakan apakah dirinya sudah digolongkan sebagai teroris atau menjadi bagian dari gerakan ISIS.
Di video tersebut, UAS membenarkan jika dirinya mengalami deportasi. Dia memulai dengan menceritakan keberangkatannya dari Indonesia menuju Singapura.
Baca Juga: Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional di Sumsel Mulai Terisi, Harga Rp18.000 Per Kilogram
Pada pukul 13.30 wib, UAS dan keluarga termasuk keluarga temannya tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura. Video pun memperlihatkan istri UAS, Fatimah dan anak laki-laki UAS yang tengah berada di kapal.
Pada 18.10 wib, UAS meninggalkan Singapura. Perekam menyatakan seharusnya, UAS dan rombongan kembali ke Indonesia pada esok hari.
"Assalamualaikum, info bahwa saya deportasi, itu sahih, bukan hoaks," tegas UAS.
UAS pun menjelaskan berangkat sekeluarga, bersama istri dan anak. Bersama UAS juga ikut rombongan sahabat.
"Saya liburan," sambung UAS.
Baca Juga: Disebut Berjasa Bagi Desa, Ganjar Dapat Dukungan dari Relawan di Sumsel
Atas deportasi ini, UAS pun tidak mengetahui jelas penyebabnya. Dia pun mempertanyakan alasan deportasi yang dialaminya bersama rombongan sahabatnya.
Bahkan juga mengajak masyarakat Indonesia mempertanyakan alasan deportasi tersebut.
Dengan menggunakan bahasa Inggris, UAS pun mempertanyakan alasan deportasi yang dialami dirinya, keluarga dan rombongan sahabat.
"Ambassador of Singapura in Jakarta, You have explain, why your country, your goverment deportation us?," tanya UAS.
UAS kembali mempertanyakan alasan penolakan apakah karena ia sudah tergolong teroris, atau kelompok ISIS, atau bawa narkoba.
Tetapi UAS pun menceritakan jika berkas lengkap.
Berita Terkait
-
Riwayat Pendidikan di Singapura Janggal, Gibran Ternyata Punya Surat Penyetaraan SMA di Australia
-
Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
-
Menuju Juara Inklusi Finansial, Inovasi BRIAPI Antar BRI Raih Penghargaan Internasional
-
5 Alasan Film Monster Pabrik Rambut Wajib Masuk Daftar Tontonan Kamu
-
Harapan Hidup Indonesia Vs Singapura: Beda 13 Tahun, Apa Penyebabnya?
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Aset Pemprov Sumsel yang Hilang Selama 73 Tahun Akhirnya Ditemukan
-
Gempa Beruntun Guncang OKU, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Tenang
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024