SuaraSumsel.id - Setiap bulan Ramadan berbagai tradisi unik banyak dilakukan di setiap daerah. Salah satunya di Palembang, Sumatera Selatan. Setiap Ramadhan, tradisi berebut bubur syuro terlestarikan sampai saat ini.
Menjelang waktu berbuka puasa di halaman Masjid Al Mahmudiyah Suro atau Masjid Suro di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Sumatera Selatan tampak pemandangan khas yang sudah terlestarikan.
Kalangan orang dewasa, remaja bahkan anak-anak datang dengan membawa mangkuk, piring dan keresek kecil sembari menunggu di depan halaman masjid untuk mendapatkan semangkuk bubur Syuro.
Bubur yang yang sudah dimasak pengurus masjid sejak siang hari. Menjelang berbuka puasa sekitar pukul 17.00 WIB, pengurus masjid mulai membagikan bubur yang dibuat, kepada masyarakat sekitar untuk dinikmati sebagai menu berbuka puasa.
Mahmud (70) pembuat bubur Syuro mengatakan, tradisi membagikan bubur itu sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Biasanya, pengurus masjid akan selalu membuat bubur syuro untuk dibagikan kepada jemaah masjid yang hendak berbuka puasa serta warga sekitar.
Anggaran pembuatan bubur Syuro berasal dari sumbangan para jemaah dan akan selalu dibagikan hingga akhir ramadan nanti. “Kalau diawal Ramadan, disiapkan 5 kilogram beras, tapi menjelang akhir biasanya berkurang jadi sektiar 4 kilogram beras yang disiapkan untuk memasak bubur, karena orang sudah bosan,”kata Mahmud.
Proses pembuatan bubur suro ini , membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Sebelum memasak, Mahmud mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan, seperti beras, daging cincang dan rempah-rempah. Seluruh bahan itu nantinya diaduk menjadi satu dan dimasak dalam dandang besar.
“Satu dandang ini bisa lebih dari 100 porsi, biasanya akan dibagi untuk warga dan jemaah masjid untuk berbuka,”ujar Mahmud.
Bubur Syuro yang bewarna kecoklatan itu memiliki rasa yang enak. Tak heran, anak-anak hingga orang dewasa menyukai mkanan ini. Campuran dari potongan daging, kentang dan diaduk bersama beras membuat rasa bubur ini menjadi gurih dan sedikit manis.
Memakan bubur ini pun tak perlu dicampur dengan makanan lain. Rasanya yang gurih cukup membuat perut menjadi terisi saat berbuka puasa.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Bagikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham, BRI Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Sederet BUMD Pemprov Sumsel Dilaporkan 'Tidak Sehat', Ini Daftarnya
-
Pengakuan Eks Wawako Fitrianti Agustinda Soal Kasus Dana Hibah PMI Palembang
-
Terungkap Alasan Diskotik Darma Agung Club 41 Palembang Operasi Tanpa Izin
-
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Aksesoris Fashion Ini Sukses Tembus Pasar Internasional