SuaraSumsel.id - Kain songket Palembang yang menggunakan pewarna alami mulai diminati di pasaran. Terbukti dalam dua tahun terakhir sejumlah penenun mendapat pesanan kain songker berbahan pewarna alami.
Seperti yang dialami Netty, penenun kain songket di kawasan Talang Kerangga Palembang.
Dalam dua tahun terakhir, Netty,mulai menerima pesanan kain songket berbahan pewarna alami.
“Dari butik memang pesan seperti itu, karena kain songket dari pewarna alami ini warnanya lembut, tidak terlalu mencolok. Banyak yang suka,” kata Nety di Palembang, Jumat (25/3/2022).
Ia mengatakan untuk menyelesaikan satu setel kain songket yang terdiri dari satu lembar kain dan satu lembar selendang dibutuhkan waktu sekitar satu bulan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Harga satu setel kain songket berkisar Rp8,5 juta hingga Rp10 juta per lembar, sementara kain songket dengan pewarna tekstil berkisar Rp1,5 juta hingga Rp4 juta.
Mengenai bahan pewarna alami, Nety mengaku dirinya disuplai dari butik berupa benang yang sudah menggunakan pewarna alami.
“Saya tahu cara membuatnya, tapi karena ada kiriman dari butik, ya saya pakai itu saja. Biar cepat dan tidak repot,” kata dia.
Walau sudah merambah ke kain songket pewarna alami, Netty juga membuat kain songket dari benang emas metalik yang menggunakan pewarna tekstil dengan harga Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per setel.
Baca Juga: KKP Serahkan Satu Unit Ekskavator ke Pembudidaya Udang Vaname di OKI
Sementara itu, Rita Zahara, penenun songket asal Palembang mengatakan dirinya juga sejak dua tahun terakhir membuat kain songket pewarna alami.
Produk tersebut pewarna alami ini ia dapatkan dari daun secang, daun kangkung, getah gambir, kulit manggis dan kulit jengkol.
Baginya relatif mudah untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut karena dapat diperoleh secara gratis di lingkungan tempat tinggal atau membeli di pasar tradisional.
Walau dari sisi biaya lebih murah tapi tantangan terletak pada proses pembuatan karena setidaknya dibutuhkan waktu hingga satu pekan.
Bahan dari tumbuh-tumbuhan itu harus direbus dengan air dalam waktu tertentu hingga volume air berkurang sampai separuhnya.
“Jika pakai pewarna tekstil, gampang saja cuma lima menit direbus sudah bisa dipakai untuk dicelup ke benang. Kalo ini, satu jam itu baru mendidih saja,” kata Rita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Detik-detik Warga Temukan Guru PPPK OKU Sayidatul Fitriyah Tewas Terikat di Kontrakan
-
8 Mobil Bekas Turbo Terbaik di Bawah Rp250 Juta untuk Pengguna Harian
-
Minat Investasi Melonjak 66,8%, Tabungan Emas Holding UMi BRI Melejit hingga 13,7 Ton
-
6 Mobil Bekas untuk Tampil Keren tanpa Biaya Modifikasi Mahal bagi Anak Muda
-
Rezeki Digital Datang Lagi! 8 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis Kalau Kamu Cepat Klaim