Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 24 Maret 2022 | 12:22 WIB
Ilustrasi pemudik. Pemerintah memperbolehkan mudik lebaran pada tahun ini. [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraSumsel.id - Pemerintah membolehkan mudik Idul Fitri tahun ini dengan melonggarkan berbagai syarat. Selain soal pelaksanaan mudik, juga mengenai pelaksanaan ibadah salat tarawih di masjid, dan open house pejabat.

Melansir terkini.id-jaringan Suara.com, Shamsi Ali, imam masjid New York mengkritik hal tersebut.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengumunkan jika pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik atau pulang kampung saat Lebaran Idul Fitri 2022. 

Kebijakan tersebut bukan tanpa syarat. Jokowi menegaskan pemudik yang ingin pulang kampung halamannya harus divaksin lengkap.

Baca Juga: TNI Gadungan Tipu Warga Sumsel Rp180 Juta, Janjikan Anak Korban Bisa Masuk TNI Tanpa Tes

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster,” kata Jokowi, Rabu 23 Maret 2022.

Menanggapi aturan baru tersebut, Imam masjid New York, Imam Syamsi Ali mengaku kecewa. Hal itu karena pemerintah kembali membuat aturan yang tidak adil bagi masyarakat Indonesia. Ia pun menyinggung gelaran MotoGP yang semuanya seolah dipermudah guna menyukseskan ajang balapan Internasional tersebut. 

“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan Booster? Kalau tidak, lalu kenapa yang mudik ada syaratnya?,” heran Imam Syamsi Ali melalui akun twitternya

Imam Syamsi Ali mengingatkan agar pemerintah dalam membuat aturan seharusnya memperhatikan betul asas keadilannyan. 

“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan “sense of justice”. Tidak fair itu meresahkan,” akunya.

Baca Juga: Sumsel Bakal Berawan pada 24 Maret 2022, Hingga Dini Hari Bakal Hujan Ringan

Tak sedikit dari netizen yang sepemikiran dengan Imam Masjid New York tersebut. 

“Kudu banyakin istighfar ini mah, bawaannya pen maki-maki bae. Pucek emang,” ucap akun @u9lykids**. 

“Iya kenapa berubah lagi. Awal cukup 2 kali vaksi. Sekarang harus tiga kali dan apakah itu berlaku bagi yang berada di Mandalika,” kata akun @FirmanXpe**. 

“Salah rakyat apa pak? Pajak naik rakyat tetep bayar. BBM, migor, gas, listrik bahan bahan pokok pada naik sampai PPN naik rakyat masih bersabar. Moment setahun sekali mudik bersilaturahmi bersama keluarga masih dipersulit, mandalika tanpa syarat untuk menyaksikan motoGP,” imbuh akun @Yntopribu**. 

“Peraturan berlaku tergantung kepentingan. Keadilan tidak perlu diperhatikan karena itu yang mereka pikirkan. Aturan plin-plan,” sahut akun @kholid5539**. 

Kalau 2 kali vaksin bisa dimengerti tapi kalau mesti booster juga itu gak harusnya gitu sih. Booster harusnya tak diwajibkan karena 2 dosis vaksin udah cukup buat kasih kekebalan. Entah siapa yang usulin Pak @jokowi untuk wajibkan booster buat yang mau mudik,” tutup akun @fadhlierla**.

Load More