SuaraSumsel.id - Seekor buaya sepanjang sekitar empat meter yang diduga pemangsa manusia ditangkap pawang di Sungai Selagan, Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
"Sudah ada satu ekor buaya yang ditangkap oleh pawang sekitar pukul 19.30 WIB," kata Camat Kota Mukomuko, Ali Nasri, dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis malam.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, melalui Resor Mukomuko sebelumnya memasang perangkap menangkap buaya yang telah memangsa warga Desa Tanah Rekah hingga meninggal dunia di Sungai Selagan.
Buaya tersebut bukan masuk kerangkeng yang dipasang oleh BKSDA, tetapi pawang yang mendapatkan buaya tersebut. Selanjutnya pihaknya masih menunggu pihak BKSDA menjemput buaya itu.
Untuk sementara ini pihaknya belum bisa menebak apakah buaya yang telah ditangkap ini yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko hingga meninggal dunia.
Menurut keterangan pawang, katanya, ada sekitar 10 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan dan rencananya semua buaya tersebut ditangkap oleh pawang.
Ia mengatakan, empat desa dan satu kelurahan secara swadaya menyewa pawang dari wilayah Sumatera Barat untuk menangkap buaya yang memangsa warga Desa Tanah Rekah.
Warga dari lima desa di daerah ini sebelumnya meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam mengevakuasi buaya yang memangsa manusia di Sungai Selagan.
Sebanyak lima desa yang meminta BKSDA mengevakuasi buaya di Sungai Selagan, yakni Desa Teras Terunjam, Desa Pondok Kopi, Desa Pondok Batu, Desa Tanah Rekah, dan Kelurahan Koto Jaya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 10 Maret 2022, BMKG: Sumsel Bakal Bersuhu 33 Derajat Celcius
Sejak Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko dimangsa buaya, tidak ada lagi warga yang melakukan aktivitas di sungai ini. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Vaksinasi Massal di Bengkulu Berhadiah Minyak Goreng, Warga Ramai Menyerbu
-
Pelajar Asal Bengkulu Maling Sepeda Motor di Pekanbaru, Rekannya Masih Diburu
-
Wajib Icip, 5 Makanan Khas Bengkulu Terlezat, Ada Pendap sampai Nasi Jambar yang Menggugah Selera
-
Warga Sumsel Jadi Pelaku Pengedar Pestisida Palsu di Bengkulu, Pestisida Murah Diganti Merek Pestisida Mahal
-
7 Segmen di Bengkulu Berpotensi Timbulkan Gempa Besar, BMKG Ingatkan Hal Ini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kapal Terbakar di Sungai Musi, Warga Panik Menyaksikan dari Jembatan Musi IV
-
Bukan Sekadar Filter! 5 Aplikasi Edit Foto AI Terbaik 2025 yang Bekerja Seperti Sihir
-
Viral 7 Jam Terjebak di Toilet, Sahroni Dengar Sendiri Penjarah Bawa Linggis Obrak-abrik Rumah
-
Selamat Tinggal PowerPoint! Ini Cara Bikin Presentasi Profesional Pakai AI, Cuma Modal HP
-
Viral Ayah di Musi Rawas Nekat Curi Uang Rp11 Ribu Sambil Gendong Anak Kecil Karena Lapar