Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 28 Februari 2022 | 14:48 WIB
Ilustrasi Isra Miraj. Peringatan Isra Miraj di Palembang, umat diajak mengenang dialog Allah dan Nabi Muhammad soal perintah salat. [Freepik]

SuaraSumsel.id - Hari ini, Senin (28/2/2022) umat Islam memperingati peristiwa Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjid Al Aqsa di Yerusalem, yang kemudian berlanjut ke langit ke tujuh. 

Pada saat itu, Nabi Muhammad sampai ke hadapan Allah. Hal tersebut disampaikan Ulama Palembang, Al Habib Umar bin Alwi Assegaf dalam tausiyahnya di Masjid Daarul Muttaqien Pasar Kuto Palembang, Senin (28/2/2022).

"Sebagaimana yang ada di kitab Isra wal Mi'raj, beliau sampai ke hadapan Allah swt. Lalu mereka bercengkrama dan salah satu dari pada ungkapan keduanya diabadikan Allah dalam ucapan tasyahud pada salat," ujarnya, Senin (28/2/2022).

Kalimat yang ada dalam tasyahud tersebut, kata Habib Umar, bagian dari rangkaian obrolan antara Allah dan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Harga CPO Naik, Petani Sawit Sumsel Mengaku Raup Untung tapi Harga Pupuk Ikut Naik

Nabi Muhammad tidak menginginkan  pertemuan malam itu segera berakhir. "Beliau enggan untuk keluar dari tempat di mana Nabi Muhammad bertemu Allah, karena melihat zat Allah adalah nikmat paling tiada duanya," sampainya di hadapan jemaah.

Kendati begitu, Allah mengetahui isi hati Nabi Muhammad tidak mau pertemuan itu segera berakhir.

"Pertemuan itu terjadi pada tahun kesebelas kerasulan Nabi Muhammad. Ketika itu periode Mekkah masih dua tahun lagi, ditambah dengan periode Madinah 10 tahun lagi. Artinya, masa 12 tahun itu membutuhkan Nabi Muhammad," imbuhnya.

Allah mengabadikan suasana kejiwaan yang dirasakan Nabi Muhammad saat bertemu dengan mendirikan salat. 

"Artinya, setiap rasul melaksanakan salat, dia merasakan apa yang telah dirasakannya saat malam Mi'raj,"

Baca Juga: Pengusaha Arifin Panigoro Meninggal Dunia, Pernah Ungkap Mulai Bisnis Minyak dan Gas dari Sumsel

Habib Umar juga menyampaikan, setiap kali mau melaksanakan salat, Nabi Muhammad berkata 'kedua mataku dibuat sejuk oleh Allah ketika dalam pelaksanaan salat.' 

Habib Umar pun berpesan kepada jemaah untuk berupaya setiap pelaksanaan salat dapat memunculkan perasaan kedamaian atau getaran-getaran yang luar biasa. 

"Karena saat itu kita sedang bertemu dengan Allah walau tidak secara nyata,kita menyaksikan kebesaran Allah. Oleh karena itu, untuk peningkatan daripada kualitas pertemuan kita dengan Allah melalui salat," jelasnya.

Kontributor: Melati Putri R

Load More