SuaraSumsel.id - Dokter pribadi Presiden pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden pertama Mohammad Hatta,Dr. dr. Soeharto,diusulkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.
Dukungan terhadap penetapan ini juga disampakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
"Dari Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan), secara khusus memberikan dukungan sepenuhnya atas upaya untuk memperjuangkan dr. Soeharto sebagai pahlawan nasional kita. Keteladanan beliau luar biasa, yang selama ini banyak tidak terungkap; karena beliau memang sosok yang rendah hati, sosok yang dipercaya oleh Bung Karno menjadi dokter pribadi, pengawal, utusan khusus hingga menjalankan berbagai jabatan strategis," kata Hasto dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional yang diselenggarakan secara hybrid, Selasa.
Hasto menilai dr. Soeharto bukan hanya sebagai dokter keluarga Bung Karno, melainkan juga tokoh pejuang kemerdekaan dan juga seorang negarawan dan pemimpin.
"(Beliau) Teman diskusi dan sering menjalankan tugas-tugas rahasia dari Bung Karno. Kepeloporan dalam perjuangan kemerdekaan tidak perlu diragukan lagi sejak Jong Java, Jong Ambon, kemudian keterlibatan sebagai pelaku sejarah di Indonesia Club, ikut Sumpah Pemuda; kemudian pascakemerdekaan ketika Maklumat Nomor X dicanangkan. Beliau juga aktif membangunkan kembali Partai Nasional Indonesia," cerita Hasto yang juga Pengarah Badan Penelitian dan Pengembangan PDI Perjuangan tersebut.
Saat detik-detik proklamasi pun, dr. Soeharto juga berperan membantu pemulihan kesehatan Bung Karno akibat malaria.
"Beliau juga terlibat di dalam konsolidasi negara, termasuk mengatur pertemuan-pertemuan dengan tokoh bangsa seperti Tan Malaka dan berbagai tokoh lainnya, yang menjadi daya semangat bagi Bung Karno dalam menghadapi situasi sulit yang tidak mudah, serta menjadi utusan khusus bertemu dengan sosok yang sangat penting dalam seluruh perjuangan Bung Karno," jelasnya.
Berdasarkan rekam jejak sejarah, dr. Soeharto pun turut bertindak sebagai diplomat dengan memahami isu dan kemampuan komunikasi.
"Kemampuan menggalang ketika Jakarta dalam situasi gawat akibat kedatangan pasukan sekutu diboncengi dengan tentara Belanda, dia melakukan komunikasi-komunikasi politik yang sangat baik dengan pimpinan panglima sekutu, terutama yang berasal dari India," tutur politikus asal Yogyakarta itu.
Baca Juga: Program DMO, Dua Produsen dan 20 Distributor di Sumsel Terima Alokasi 26 Juta Liter Minyak Goreng
Dia juga mengungkapkan dr. Soeharto merupakan saksi kunci dalam merancang kemerdekaan Indonesia. Itu membuktikan bahwa dr. Soeharto adalah pejuang.
"Di sini dokter Soeharto menjadi saksi penting terhadap sikap Bung Karno, yang selalu menekankan persatuan dan kesatuan bangsa dengan menegaskan pentingnya menggunakan kekuatan Jepang di dalam menghadapi Belanda yang mendompleng Sekutu tersebut," katanya.
Keterlibatan langsung dr. Soeharto dalam detik-detik proklamasi juga merupakan sikap yang harus dipertimbangkan dalam memberikan gelar pahlawan nasional.
"Sejak awal dia sudah menegaskan pandangannya bahwa kolaborasi dengan Jepang itu memang sebagai suatu strategi, juga sebagai bagian dari taktik di dalam upaya mendapatkan kemerdekaan Indonesia, agar proses transisi kekuasaan dari Jepang berjalan lancar. Sikap Bung Karno ini terbukti dengan adanya bantuan persenjataan dari para pimpinan militer Jepang yang begitu penting dalam perang kemerdekaan," ujar Hasto. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PDI Perjuangan Dukung Usulan Agar Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
Wow! Ganjar Pranowo Dukung Dokter Pribadi Bung Karno Jadi Pahlawan Nasional
-
Hasto Klaim Legitimasi Kepemimpinan Presiden Jokowi Makin Kokoh, Program Pemerintah Berjalan Mulus
-
Tak Mau PDI Perjuangan Babak Belur di Pilpres 2024, Megawati Disebut Lebih Pilih Ganjar Pranowo Dibanding Puan Maharani
-
Ini Alasan Pemerintah Setujui Perubahan Nama Jalan Layang Pasupati Menjadi Jalan Mochtar Kusumaatmadja
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan