Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 11 Februari 2022 | 08:18 WIB
Wali Kota Palembang, Harnojoyo. Wali Kota Palembang digugat masyarakat sipil. [Fitria/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Wali Kota Palembang, Harnojoyo digugat oleh masyarakat sipil korban banjir di Palembang yang terjadi pada akhir tahun lalu. Tepat pada 25 Desember 2021 lalu, banjir merendam kota Palembang, Sumatera Selatan dengan sangat parah.

BPBD Sumatera Selatan mencatat 4.000 Kepala Keluarga (KK) terdampak atas banjir tersebut. Belum lagi ada dua warga yang meninggal dunia pada banjir tersebut.

Hari ini, Jumat (11/10/2022), korban banjir yang tergabung sebagai masyarakat korban banjir Palembang menyeret Wali Kota Palembang, Harnojoyo di Pengadilan secara perdata.

Sidang gugatan atas bencana banjir akan digelar di Pengadilan Tata Usaha (PTUN) Palembang. Humas tim advokasi kasus banjir Palembang, Wahyu mengungkapkan jika sidang akan berlangsung pagi hari.

Baca Juga: Dua Mantan Wagub Sumsel Jadi Saksi Sidang Alex Noerdin, Kasus Korupsi BUMD PDPDE Hilir

"Sidangnya jam 10.00 wib di PTUN, jalan Jenderal Ahmad Yani No.67, 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Plaju, Palembang," katanya Yogi kepada Suara.com.

Adapun yang mengugat ialah masyarakat korban banjir Palembang.

"Tim Advokasi korban banjir Palembang yakni WALHI Sumsel, LBH Palembang dan Rekan-rekan Advokat, yang akan melakukan gugatan kepada Pemerintah Kota Palembang dalam hal ini yaitu Wali Kota Palembang atas kebijakan berupa tindakan faktual terhadap bencana banjir yang terjadi pada 25 Desember tahun lalu," terang dia.

4.000 KK di Palembang terdampak banjir saat 25 Desember 2021

Kepala Basarnas Kota Palembang, Herry Marantika mengatakan ketinggian banjir melebihi satu sentimeter. 

Baca Juga: Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Sumsel Naik 12 Persen, Kadinkes: Masyarakat Diharap Disiplin

"Ada beberapa titik yang memang mengalami banjir, cuma yang lumayan parah (kedalamannya) ada di lokasi Sukawinatan , Kecamatan Sukarami," kata Herry Marantika, saat dikonfirmasi,Senin (27/12/2021). 

Lima kecamatan yang terdampak di antaranya  Kecamatan Ilir Timur II,  sebanyak 100 KK dengan  ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur I , 3.100 KK dengan  ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur III,  1.040 KK ketinggian air 40 cm, Kecamatan Kalildoni. 500 KK ketinggian air 50 cm.

"Terparah di Kecamatan Sukarami, tepatnya di Perumahan Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan Sukajaya, RT 003 RW 007. Jumlah KK dalam RT  tersebut sebanyak 160 KK, yang terdampak 100 KK, jumlah rumah terendam lebih kurang 200, ketinggian air sepinggang orang dewasa 1 meter," tambahnya.

Selain melakukan pemantauan dan pendataan, Basarnas juga melakukan evakuasi terhadap beberapa warga yang terdampak. Warga yang dibawa untuk di evakuasi dengan menggunakan perahu karet.

"Yang dievakuasi tim sar ada 9 orang, 5 dewasa, 2 bayi dan 2 anak-anak. Yang lain lebih memilih bertahan dirumah masing-masimg dengan berbagai pertimbangan," ungkapnya.

Load More